Page 27 - CIA RAHMAT HIDAYAT
P. 27

KEGAGALAN  CIA


               Franklin  Roosevelt  adalah satudatunya orang  yang mampu  menghidup
            kan kembali impian Donovan tentang  sebuah  dinas intelijen  Amerika
            yang berpandangan  jauh dan mahakuasa.  Ketika Roosevelt  meninggal  pa'
            da tanggal  12 April, Donovan  merasa putus asa menghadapi  masa  depan.
            Setelah  duduk sendirian penuh duka cita selama setengah  malam,  dia tu,
            run ke Hotel Ritz, tempat kumpul-kumpul favoritnya di Kota  Paris yang
            bebas, dan menikmati sarapan  pagi dalam  suasana yang muram  bersama
            '!7i11iam
                    J.  Casey, seorang perwira  OSS dan direktur  masa depan Dinas
            Intelijen Pusat.
               "Menurut Anda, apa artinya ini  (meninggalnya  sang Presiden)  bagi
            organisasi?" tanya Casey.
               "Saya khawatir,  jangan,jangan ini  akhir dari organisasi,"  jawab
            Donovan.
               Pada hari yang sama, Kolonel Park mengajukan laporan sangat  raha-
            sianya tentang  OSS kepada  presiden  yang baru. Laporan tersebut,  yang
            baru dideklasifikasikan  secara penuh setelah berakhirnya perang dingin,
            adalah sebuah senjata pembunuh politis yang diasah oleh militer  dan
            dipertajam  oleh  J.  Edgar Hoover, direktur FBI sejak tahun  1924; Hoover
            sangat memandang  rendah  kepada Donovan  dan menyimpan ambisi
            pribadi untuk mengelola sebuah dinas intelijen  yang meliputi seluruh
            dunia. Apa yang dilakukan Park telah menghancurkan  kemungkinan
            OSS bisa berkembang terus sebagai bagian dari pemerintah  Amerika,
            menusuk  mitos romantis yang diciptakan Donovan untuk melindungi
            mata-matanya, serta  menanamkan  kecurigaan dan rasa tidak  percaya  yang
            mendalam  pada Harry Truman  terhadap  operasi-operasi  intelijen rahasia.
            OSS telah melakukan  "kerusakan yang parah terhadap warga negara,
            kepentingan  bisnis, dan kepentingan  nasional Amerika  Serikat,"  demi-
            kian menurut laporan  itu.
               Park mengakui  tidak ada sesuatu yang berarti yang disumbangkan  OSS
            untuk menang  perang,  hanya membuat daftar  cara-cara bagaimana orga,
            nisasi itu telah gagal. Pelatihan  para perwiranya dilakukan  "secara  kasar
            dan tidak terorganisasi." Pata komandan intelijen Inggris  menganggap
            intelijen Amerika sebagai "mainan dalam genggaman mereka."  Di
            Cina, pemimpin nasionalis  Chiang  Kai-shek telah memanipulasi  OSS
            untuk tujuannya  sendiri. Mata-mata  Jerman  telah menyusup ke dalam
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32