Page 25 - Adab al-Alim Wa al-Muta'allim
P. 25

24   Adab al-Alim Wa al-Muta'allim



               BAB IV

               AKHLAQ PELAJAR TERHADAP PELAJARANNYA


               Akhlaq  pelajar  terhadap  pelajaran  nya  dan  hal-hal,  harus  ia  pegang  ketika  bersama-sama
               dengan syaikh (ulama') dan teman-temannya. Mengenai hal ini ada sepuluh etika, , yaitu:



               Pertama, hendaknya pelajar memulai pelajaran dengan pelajaran-pelajaran yang sifatnya fardlu
               'ain, sehingga pada langkah pertama ini ia cukup menghasilkan empat ilmu pengetahuan yaitu:


               a. Pelajar harus mengetahui tentang ilmu tauhid, ilmu yang mempelajari tentang ke Esa-an

               Tuhan. Ia harus mempunyai keyakinan bahwa Allah Itu ada, mempunyai sifat dahulu, kekal

               serta tersucikan dari sifat-sifat kurang dan mempunyai sifat sempurna.
               b.  Cukuplah  bagi  pelajar  untuk  mempunyai  keyakinan,  bahwa  Dzat  Yang  Maha  Luhur

               mempunyai  sifat  kuasa,  menghendaki,  sifat  ilmu,  hidup,  mendengar,  melihat,  kalam.
               Seandainya ia menambahnya dengan dalil atau bukti-bukti dari al-Quran dan al-Sunnah maka

               itu merupakan kesempurnaan ilmu.
               c. Ilmu fiqih, ilmu yang dipergunakan untuk mengetahui ilmu ilmu syari'at islam yang diambil

               dari  dalil-dalil  syara'  tafsily.  Ilmu  ini  merupakan  suatu  ilmu  pengetahuan  yang  mampu

               mengantarkan kepada pemiliknya untuk mendekatkan diri kepada Allah), dimulai dari cara-
               cara bersuci, shalat, puasa.

               Apabila pelajar (murid) termasuk orang-orang yang mempunyai harta melimpah (min jumlatil
               aghniya') maka ia harus mempelajari ilmu yang mempunyai kaitan dengan harta tersebut, ilmu

               ekonomi,  'iqtishad.  Ia  tidak  diperbolehkan  untuk  mengamalkan,  mengimplementasikan,

               mengejawantahkan sebuah ilmu sebelum ia mengerti tentang hukum-hukum Allah.
               d.  Ilmu  tasawuf,  ilmu  yang  menjelaskan  tentang  keadaan-keadaan,  macam,  tingkatan,  dan

               membahas tentang rayuan dan tipu daya nafsu dan hal-hal yang berkaitan dengannya.


               Secara keseluruhan Imam al Ghazali telah menyebutkan keempat macam ilmu tersebut dalam

               kitabnya “BIDAYATUL HIDAYAH”, juga telah di sebutkan oleh Sayyid Abdullah bin Thahir
               dalam kitab “SULLAMUT TAUFIQ”".


               Kedua, setelah santri mempelajari ilmu-ilmu yang bersifat fardlu “ain, maka hendaklah dalam

               langkah selanjutnya ia mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan kitab Allah (tafsir al-
               gur'an) sehingga ia mempunyai keyakinan dan i'tigad yang sangat kuat.
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30