Page 30 - Adab al-Alim Wa al-Muta'allim
P. 30
29 Adab al-Alim Wa al-Muta'allim
tanpa merasa keberatan, dan selalu mengadakan musyawarah dengan para sahabatnya sehingga
setiap pelajaran yang telah disampaikan oleh gurunya ia kuasai dengan baik.
Apabila ia tidak mampu untuk menguasai secara keseluruhan, maka hendaknya ia
memprioritaskan pelajaran yang lebih penting terlebih dahulu kemudian baru pelajaran yang
lain.
Seyogyanya pelajar (murid) selalu mengingat-ingat setiap peristiwa, kejadian yang terjadi
dalam forum diskusi dengan gurunya, beberapa manfaat, gaidah-gaidah, definisi, batasan dan
lain sebagainya . Disamping itu pelajar hendaknya mengulangi perkataan guru ketika sedang
terjadi proses diskusi, karena mengingat-ingat sesuatu hal itu mempunyai manfaat yang sangat
luar biasa.
Al Khatib Al Baghdadi telah berkata: “Bahwa mudzakarah (mengingat pelajaran) yang paling
baik adalah dilakukan pada waktu malam hari. Sekelompok jama'ah rombongan dari ulama'
salaf mereka memulai mudzakarah mulai setelah isya', mereka tidak beranjak dari tempat
mudzakarah tersebut selama belum berkumandang adzan subuh, apabila santri tidak
menemukan teman yang bisa untuk diajak mudzakarah, mengingat-ingat pelajaran, maka
hendaknya ia melakukannya pada dirinya sendiri, ia mengulangi makna atau arti dari setiap
kata/ lafadz yang ia dengar dalam hatinya supaya menancap dan membekas dalam lubuk
hatinya. Karena mengulangi makna, arti dalam hati itu sama dengan mengulangi kata atau
lafadz pada lisan. Namun sangat sedikit sekali orang-orang yang tidak menggunakan akalnya
untuk berfikir bisa memperoleh kebahagiaan, wabil khusus dihadapan gurunya, terkadang
menggunakan akal dan terkadang meninggalkannya, lantas tidak membiasakan diri untuk
menggunakan kekuatan otak yang dimiliki.
Kedelapan, apabila pelajar menghadiri pertemuannya dewan guru, hendaklah ia mengucapkan
salam kepada orang telah hadir pada forum tersebut dengan suara yang bisa mereka dengar
dengan jelas, apalagi terhadap seorang kyai dengan memberikan penghormatan yang lebih
tinggi dan memuliakan. Begitu juga apabila santri keluar dari forum tersebut.
Apabila pelajar mengucapkan salam pada sebuah forum, maka ia tidak diperkenankan
melewati orang-orang yang ada di tempat tersebut untuk mendekat pada sang kyai, ia duduk
ditempat yang bisa di datangi oleh orang lain, kecuali apabila sang kyai, para jama'ah yang lain