Page 31 - Adab al-Alim Wa al-Muta'allim
P. 31

30   Adab al-Alim Wa al-Muta'allim



               memintannya untuk maju kedepan, maka tidak ada masalah santri itu maju dengan melewati

               orang yang sudah hadir pada majelis tersebut.


               Pelajar  tidak  boleh  memindah  tempat  duduknya  orang  lain  atau  berdesak-desakan  dengan
               sengaja,  apabila  ada  orang  lain  yang  mempersilahkan  santri  itu  untuk  menempati  tempat

               duduknya, maka janganlah ia menerimanya kecuali ada kemaslahatan, kebaikan yang diketahui

               oleh orang lain, atau orang banyak yang memperoleh dan mendapatkan manfaat, seperti ia bisa
               menjelaskan  persoalan  bersama-sama  dengan  gurunya  ketika  berdekatan,  disamping  itu  ia

               (santri) termasuk orang yang mempunyai banyak umur, kebagusan dan kewibawaan.


               Pelajar tidak boleh mengambil tempat duduk ditangh-tengah pertemuan, didepan seseorang

               kecuali dalam keadaan  darurat, duduk diantara  dua orang yang bersahabat  kecuali mereka
               merelakannya, duduk di atas orang yang lebih mulia di bandingkan dengan dia sendiri.


               Hendaknya pelajar berkumpul dengan para sahabatnya ketika membahas sebuah pelajaran, atau

               membahas  beberapa  pelajaran  dari  satu  arah  supaya  ketika  seorang  guru  menyampaikan
               penjelasan sebuah persoalan, materi pelajaran bisa utuh dan tidak terganggu.



               Kesembilan,  pelajar  hendaknya  tidak  segan-segan,  tidak  perlu  malu  menanyakan  sebuah
               persoalan yang menurutnya sangat musykil (sulit) dan memahami setiap sesuatu yang belum

               ja  fahami  dengan  baik  dan  benar  dengan  menggunakan  bahasa  yang  lembut,  halus,  baik
               perkataanya, dan menggunakan sopan santun . Suatu ketika pernah dikatakan bahwa : “Barang

               siapa dari roman mukanya tampak rasa malu untuk menanyakan sesuatu , maka akan tampak

               kekurangannya ketika berkumpul dengan orang lain”.


               Mujahida. berkata : "Orang yang mempunyai sifat malu dan orang yang sombong tidak akan
               bisa mempelajari ilmu pengetahuan”.



               Aisyah   telah berkata : “Semoga Allah mengasihi pada perempuannya kaum anshar, karena
               sifat malu mereka tidak menghalangi mempelajari ilmu agama”.


               Ummu  Sulaim,  istri  Rasulullah  berkata  :  “Sesungguhnya  Allah  tidak  akan  pernah  malu

               terhadap sesuatu yang hak, benar, apakah terhadap orang perempuan yang mempunyai suami
               yang memandikannya ketika istrinya bermimpi mengeluarkan air Sperma ?
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36