Page 53 - MAJALAH TUNAS 1-2020
P. 53
Khoiriah menunjukkan buku-buku hasil karyanya, yang
turut mengantarkannya menjadi Juara 1 Guru SMP
Berprestasi Nasional Tahun 2019.
meminta siswa untuk browsing mencari materi pelajaran
yang telah ditentukan. Begitulah biasanya yang terjadi,
saya pikir larangan membawa HP ke sekolah bukan di SMPN
32 Kota Lampung saja, tapi banyak sekolah memberikan
batasan seperti itu,” ujar Khoiriah yang selama pandemi
masih aktif mengikuti berbagai webinar.
Di sekolah tempat Khoiriah mengajar, 70% siswanya Perihal penggunaan HP oleh siswa, kata Khoiriah
dari keluarga kurang mampu. Ini menjadi kendala tersendiri. tidak bisa dibiarkan berkepanjangan. Pasalnya
Selama masa pandemi, siswa biasanya menggunakan cukup mengkhawatirkan. Para orangtua siswa juga
ponsel android milik orangtua atau kakaknya sehingga menyampaikan hal yang sama. Banyaknya konten negatif
pembelajaran sering terbatas waktu, lantaran jika yang yang kerap muncul patut membuat orangtua ataupun guru
punya HP tersebut bepergian atau bekerja tentu HP dibawa. waswas. Bukan tidak mungkin siswa meng-klik konten
“Ini yang harus dipahami bersama, sehingga selama tersebut dan menjadi candu. Waktu pengumpulan tugas
masa pandemi tidak bisa serta merta guru memaksa pun diperpanjang, dan selama Ramadhan 2020, Khoiriah
menuntaskan akademik sama seperti sebelumnya. memperbanyak tugas-tugas terkait perbuatan baik dan
Karena guru, siswa dan orangtua siswa harus sama-sama ibadah.
menyesuaikan diri dengan keadaan ini. Kemendikbud juga
sudah memberitahu bahwa yang paling utama dalam BANYAK HIKMAH PEMBELAJARAN DARI
pembejalaran dari rumah adalah memastikan kesehatan RUMAH
dan keselamatan siswa, harus fleksibel waktunya dan
menyampaikan pembelajaran bermakna,” jelasnya. Namun demikian, Khoiriah melihat sisi positifnya
masih cukup banyak dan itu baginya harus dikedepankan.
Beberapa hal positif tersebut di antaranya, memotivasi
MEMASTIKAN KESEHATAN DAN siswa lebih bergaul dengan hal positif dari HP, membuka
KESELAMATAN SISWA wawasan kepada siswa bahwa belajar dapat dilakukan
Untuk itu, Khoiriah setiap hari menginformasikan hal-hal kapan saja, di mana saja dan dari siapa saja. “Kehadiran
yang terkait virus Corona, mulai kecepatan penularannya, konten-konten belajar dengan menampilkan teks, gambar,
cara menjaga kebersihan dan kesehatan. Hal-hal itu suara, dan video menjadi daya tarik tersendiri yang dapat
termasuk tugas-tugas sekolah ia kirimkan melalui WAG mendorong minat belajar siswa, juga meningkatkan
pada malam hari. Salah satu tugas yang diberikan kepada hubungan emosional belajar antara siswa dengan orang
siswa adalah membuat infografis virus corona terintegrasi tua yang mungkin saja selama ini jarang terjadi,” katanya.
literasi budaya. Selain itu, Khoiriah juga harus mengantar Soal ketuntasan akademik, katanya masih bisa tercapai.
tugas sekolahnya sendiri ke rumah siswa terutama yang Akan tetapi ketuntasan akademik secara klasikal belum
berada di sekitar sekolah. dapat ditentukan mengingat dari 175 siswa hanya 62 siswa
“Ini yang sangat menakutkan, karena ada orang divonis yang mengumpulkan tugas. “Di masa serba sulit seperti ini
Corona yang rumahnya dekat sekolah. Setiap hari bahkan guru harus berlaku bijak dan tidak menjadikan ketuntasan
setiap waktu saya dan semua guru di SMPN 32 Kota akademik siswa selama masa pandemi corona sebagai
Lampung tak henti mengingatkan siswa dan orangtuanya. satu-satunya basis penilaian. Masih ada tugas-tugas
Mulai memakai masker, jaga jarak dan menghindari dari yang telah dilaksanakan siswa dengan baik sebelum masa
berbagai kerumunan. Kita juga harus berperan membantu pandemi ini yaitu sekitar 2,5 bulan belajar melalui tatap
pemerintah dalam mencegah ganasnya penularan virus ini. muka di sekolah,” katanya.
Semoga anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus
bangsa bisa tetap sehat, selamat dan berjaya di kemudian
hari,” jelasnya. MUKTI ALI
53
EDISI 1 | TAHUN I | JULI 2020