Page 148 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 148

Novel Kerudung Merah Kirmizi dalam pengisahannya memunculkan ironi

                        verbal  tentang  adanya  kejahatan  terselubung  yang  dilakukan  oleh  Sam  sebagai
                        pengusaha  kelas  kakap  yang  mengembangkan  bisnis-bisnisnya  dengan

                        menghalalkan  segala  cara.  Sam  tidak  perduli  jika  harus  melakukan  penindasan

                        terhadap kaum lemah agar tujuannya tercapai. Latar waktu dan latar sosial cerita
                        yang terjadi pada masa sebelum reformasi, digambarkan pengarangnnya sebagai

                        masa dimana perilaku bobrok para birokrat dan aparat hukum tengah mewarnai
                        sosial politik di Indonesia. Seperti halnya Sam sebagaimana dalam perabaan Luc

                        ketika mereka pertama kali bertemu,  Dalam rabaan Luc, sedikit banyak hal itu

                        mewakili citra Oom Sam. Sosok ini mewakili bakat mengeksploitasi orang-rang
                        upahannya, dan menaruh orang-orang bawahan sebagai musuh yang dikalahkan

                        dalam perang (Sylado, 2002, hlm. 32). Namun pada ambisinya yang terakhir, yakni
                        keinginannya untuk menguasai sebuah lahan di Bali milik anak Luc yang bernama

                        Laksmi yang disinyalir mengandung harta terpendam peninggalan tentara Jepang,
                        membuat  Sam  menemui  nasibnya  di  penjara  dengan  hukuman  pidana  seumur

                        hidup. Ditambah hukuman berlapis lainnya yaitu membunuh adiknya sendiri yang

                        tanpa ia sengaja.


                        Ulasan:
                        Berdasarkan citra dirinya, Myrna muncul sebagai sosok perempuan dengan status

                        janda. Status Myrna sebagai janda memang rentan sorotan negatif dari masyarakat.

                        Apalagi Myrna sebagai janda pilot bernama Andriono yang masih berusia 33 tahun,
                        dan bekerja menjadi penyanyi hotel berbintang yang selalu pulang larut malam.

                        Tiada lagi pilihan dalam hidup Myrna demi menghidupi diri dan kedua anaknya
                        yang masih remaja, Myrna terpaksa menjual suaranya yang memang sudah merdu

                        dari sejak bayi. Namun demikian, Myrna memiliki prinsip kuat untuk tidak tergoda

                        dengan sembarang lelaki. Myrna yang pernah mengenyam bangku kuliah sampai
                        semester 6, kemudian dipinang Andriono yang seorang pilot kemudian meninggal

                        dalam  kecelakaan  pesawat  di  Sibolangit,  Sumatra  Utara.  Myrna  selalu
                        menempatkan adat dan tradisi leluhur sebagai salah satu pedoman dalam hidupnya







                                                                                                    142
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153