Page 228 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 228

gadis  remaja  untuk  membuat  noken.  Ditambah  pula
                                                dengan  memberikan  penyuluhan  kesehatan  kepada
                                                masyarakat di Distrik Yar, membantu Ibu Selvia. Ketika
                                                menjadi  seorang  penyuluh  kesehatan,  Irewa  selalu
                                                berkonsultasi jarak jauh melalui internet dengan Jinggi
                                                yang juga tengah menempuh sekolah S2 kedokteran di
                                                Belanda.  Selain  itu,  Irewa  selalu  mendapatkan  kabar
                                                tentang  Meage  dari  Jinggi  yang  sering  bertemu  di
                                                Belanda.  Meage  menjalani  kehidupannya  di  Belanda
                                                bersama  kedua  orang  tua  angkatnya,  dokter  Leon  dan
                                                Mama  Lea,  setelah  ibunya  meninggal.  Namun  bagi
                                                Irewa,  Meage  hanya  dijadikan  sebagai  shabat  saja,
                                                meskipun mereka di waktu remaja pernah menjalin kisah
                                                asmara dan hampir menikah.

                              Latar  tempat  novel  Isinga:  Roman  Papua  berada  di  lembah  pegunungan

                        Megafu Papua, Distrik Yar Papua, Surabaya, Jerman, dan Belanda.
                             … Di perkampungan Aitubu, sebuah perkampungan yang orang-orangnya
                             memakai hiasan di hidung (Madasari, 2012, hlm. 1). Kemudian pada teks,
                             Orang-orang  Aitubu  sudah  menghuni  bagian  tengah  Papua,  pulau  besar
                             berbentuk burung, itu selama ratusan tahun. Tempat ini terletak di ketinggian
                             1.500 meter, di lembah raya pegunungan Megafu (Madasari, 2012, hlm. 2).

                        Novel ini memiliki latar waktu di antara tahun 1971 sampai 2000-an. Latar sosial
                        novel  ini  berupa  masyarakat  tradisional  Papua  yang  mulai  besentuhan  dengan

                        kebudayaan modern.

                             Novel  bertema  tentang  percintaan  dan  perjuangan  hidup  manusia  ini
                        mengisahkan percintaan antara Irewa Onge sebagai tokoh utama perempuan dan

                        Meage  Aromba  sebagai  tokoh  utama  laki-laki.  Kisah  perjuangan  hidup  yang
                        dijalani Irewa dari remaja hingga menjadi  seorang istri bagi  Malom Woss,  dan

                        menjadi seorang ibu bagi anak-anak mereka berdua. Kisah perjuangan hidup yang
                        dijalani Meage sejak dirinya remaja kecil yang pandai bemain tifa, gagal menikah

                        dengan Irewa, hingga dirinya menjalani kehidupan di negeri Belanda dengan kedua

                        orang tua asuhnya, yaitu dokter Leon dan Mama Lea. Dokter Leon dan Mama Lea
                        adalah warga Belanda yang pernah hidup di Papua dan rangka menjalankan tugas

                        pemerintah Belanda sebagai dokter di pedalaman Papua. Mereka bertemu Meage
                        ketika masih kecil, dan menganggap Meage seperti anaknya sendiri.







                                                                                                    222
   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233