Page 230 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 230
Simbolisme pada novel Isinga: Roman Papua, muncul pada saat Irewa
diputuskan menjadi yonim. Dalam arti, Irewa adalah simbol dari perdamaian di
antara dua suku yang lama bertikai di lembah pegunungan Megafu, dan sejak lama
berperang. Tak sedikit korban yang berjatuhan dari kedua belah pihak. Irewa
menerima menjadi yonim atas dasar kebaikan untuk menyatukan dua suku yang
sudah lama berperang. Irewa pun mau menjadi istri Malom yang tak dicintainya.
Malom Woss menilai Irewa adalah perempuan subur yang bisa memberikannhya
anak banyak meskipun dilakukannya dengan kerapkali menyiksanya jika Irewa
menolaknya. Kaum perempuan di Papua juga disimbolkan dengan mas kawin
berupa babi sebagai mahar untuk membekali pengantin perempuan memasuki
gerbang rumah tangga seperti pada teks, Orang tua Malom sudah membeli Irewa
dengan sejumlah babi-babi sebagai mas kawin. Selain itu, Irewa juga seorang
yonim, ...(Herliany, 2015, hlm. 90). Meskipun mas kawin yang sudah menjadi milik
Irewa namun habis digunakan Malom untuk membiayai gaya hidupnya yang suka
berfoya-foya.
Ironi dramatis terjadi pada tokoh Irewa. Dirinya adalah perempuan yang telah
bersedia menjadi yonim, sebagai alat perdamaian antar suku. Namun hidup Irewa
disia-siakan oleh Malom dengan berjuang mati-matian secara sendirian untuk
menghidupi dan menyekolahkan anak-anaknya. Akan tetapi, Malom Woss sebagai
suami tak pernah menunjukkan rasa tanggung jawabnya sebagai suami yang
seharusnya untuk bisa menjadi pengayom bagi Irewa beserta anak-anaknya. Malom
malah semakin menjauh dari kehidupan Irewa dan anak-anak mereka, dan Malom
sering pergi ke kota yaitu ke Distrik Yar.
Malom masih tetap dengan sifatnya dulu. Senang pergi ke “kota” Distrik Yar.
Agaknya ia sudah merasa senang. Ia punya lingkaran pergaulan yang
disukai. Anak-anak perempuan muda kota yang sesuai dengan jiwanya.
Anak-anak yang tiak sekolah dan lebih suka bersenang-senang saja.
...(Herliany, 2015, hlm. 182).
Bermabuk-mabukan dan bermain perempuan dengan menghabiskan uang hasil
penjualan rumah beserta ternak babi hingga habis, itulah pekerjaan sehari-hari
Malom Woss. Bahkan Irewa yang bekerja keras untuk sekolah anak-anak pun tak
224