Page 224 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 224

Beauvoir (Thornham, 2010, hlm. 47) bahwa Irewa menolak dirinya hanya sekedar

                        menjadi  istri  dengan  melaksanakan  segala  kewajiban  sesuai  ketetapan  adat,
                        misalnya hanya mengurus suami dan anak semata. Namun,  Irewa berjuang dan

                        bergerak dalam berbagai hal positif lainnya. Atas kejujuran dan kecerdasannya,

                        Camat  Distrik  Yar,  Ibu  Selvia  mempercayakan  dua  buah  tugas  sosial
                        kemasyarakatan kepada Irewa, yakni menjadi guru kursus keterampilan membuat

                        noken untuk remaja perempuan dan menjadi penyuluh kesehatan penanggulangan
                        dan pencegahan HIV/AIDS di Distrik Yar.

                             Ringkasan  cerita  novel  Isinga:  Roman  Papua  di  atas  jika  menggunakan

                        skema  aktan  dari  Greimas  (Sumiyadi,  2021,  hlm.  72)  yang  bertujuan  mengkaji
                        hubungan antar tokoh, dinamika tokoh, dan alur tokoh maka dapat digambarkan

                        melalui bagan berikut ini.
                                                          Bagan 4.13

                                        Skema Aktan dalam Novel Isinga: Roman Papua


                          Yonim bagi Irewa               Membebaskan              Perempuan mandiri,
                         dan aturan adat bagi           dari sistem adat         memberi keterampilan,
                         perempuan                         patriarki                 dan penyuluh
                                                                                       kesehatan



                          Meage Aromba,
                          Jinggi Pigay, dan                                           Malom Woss

                          Mama Kame                          Irewa

                             Berdasarkan skema aktan, novel  Isinga: Roman Papua dapat disimpulkan

                        sebagai berikut.
                        1.  Irewa Onge menjadi Yonim dalam perang antara suku Aitubu dan Hobone dan

                           dibebani dengan banyak aturan bagi perempuan. Yonim bagi Irewa dan aturan

                           adat bagi perempuan dalam skema aktan dikategorikan sebagai pengirim atau
                           sender pada cerita novel ini.

                        2.  Sistem  adat  patriarki  banyak  merugikan  perempuan  dan  menjadi  sumber
                           ketidakadilan gender, seperti Irewa dijadikan Yonim dan dibebani aturan adat







                                                                                                    218
   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229