Page 43 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 43
ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama kemudian oleh pembacanya
ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang
diekspresikan melalui ucapan dan tindakannya. Sementara penokohan menurut
Jones yang dalam sebuah cerita adalah lukisan perwatakan tokoh yang mengarah
pada penampilan imej diri sang tokoh atau citra diri tokoh (Nurgiyantoro, 2000).
a. Pendekatan dalam Mengkaji Novel
Novel sebagai salah satu jenis karya sastra bergenre prosa, menurut Wellek
(1989, hlm. 283), “sebuah fiksi naratif tentang gambaran kehidupan yang bersifat
realistis (mimesis).” Bentuk tulisan naratif ini biasanya dibuat penulisnya tidak
sekadar mengandalkan tema, tetapi juga menyajikan keunikan dalam unsur intrinsik
lainnya seperti alur, tokoh, penokohan, latar, amanat, sudut pandang, dan gaya
bahasa. Novel juga tidak selalu sebuah narasi fiksi, namun bisa narasi nonfiksi.
Novel adalah cerita yang digagas penulis berdasarkan pada sebuah memoar, jurnal,
surat, kronik, atau sejarah. Namun, novel bisa menyentuh pada permasalahan cerita
yang bersifat realistis dan tidak selalu bersifat imajinasi murni. Pada roman, isi
cerita biasanya bersifat narasi fiksi murni. Hal itu yang sedikit membedakan antara
novel dengan roman. Novel sebagai jenis prosa fiksi, dari segi panjang dan
kedalaman memiliki perbedaan dengan cerpen dan novelet (Suherli, 2014).
Meskipun ketiganya memiliki persamaan dalam segi rekaan, namun novel
lebih memiliki kedalaman dan kompleksitas dari segi isi cerita dibandingkan
degann cerpen atas permasalahan yang diangkat ke permukaan, disertai dengan
berbagai konflik yang memungkinkan adanya kejutan-kejutan menarik. Selain itu,
novel dalam pengisahannya relatif lebih panjang yaitu bisa mencapai lima puluh
ribu kata lebih, sedangkan cerpen hanya sampai seribu hingga lima ribu kata lebih
(Sayuti, 2019).
Konflik cerita yang diciptakan pengarang untuk mengharu-birukan perasaan
pembaca, bertujuan membuat pembaca ikut larut dalam suasana cerita. Pembaca
bisa merasakan penderitaan dan kebahagiaan yang dirasakan para tokoh cerita.
Dibandingkan cerpen, novel menuntut pembaca untuk lebih mencerna konflik
37