Page 44 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 44

cerita yang dialami para tokohnya. Konflik-konflik pada seluruh alur cerita, dengan

                        sendirinya bisa memunculkan ragam karakter tokoh yang memungkinkan muncul
                        ragam citra diri tokoh. Maka dari itu, citra diri tokoh dapat dilihat dari tokoh dan

                        penokohan cerita.

                             Pendekatan untuk mengkaji karya-karya novel Angkatan 2000 dilaksanakan
                        melalui  pendekatan  struktural,  sosiologi  sastra,  dan  psikologi  sastra.  Untuk

                        mengkaji  novel  Angkatan  2000  dengan  sosiologi  karya  dan  psikologi  karya,
                        terlebih dulu dilaksanakan pengkajian struktural untuk menjelaskan unusr-unsur

                        intrinsik di dalam novel. Pada unsur tokoh dan penokohan, selanjutnya dilakukan

                        pengkajian  mendalam  tentang  citra  diri  tokoh  perempuan,  dan  melakukan
                        pengkajian  kritik  sastra  feminis  sekaligus  menilai  sikap  pengarang  dalam

                        memunculkan ideologi feminis pada tokoh perempuan.


                        1.  Strukturalisme
                             Strukturalisme berawal dari kata struktur yang berarti suatu kesatuan yang

                        padu, sistematis, dan kokoh. Struktur sendiri adalah bagian-bagian yang tersusun

                        dalam kesatuan padu tersebut yang memiliki nilai pada setiap bagiannya. Sementara
                        strukturalisme merupakan mazhab yang menyepakati adanya kesatuan unsur-unsur

                        yang di  dalam studi sastra dinyatakan sebagai  struktur suatu  karya seperti alur,
                        tokoh,  karakter,  latar,  tema,  sudut  pandang,  dan  lain-lain.  Pada  akhirnya,

                        strukturalisme mensyaratkan adanya jalinan antar unsur dalam suatu karya sastra

                        yang disebut dengan struktur (Sunendar, 2011).
                             Struktural  sebagai  sebuah  pendekatan,  digunakan  untuk  mengkaji  unsur-

                        unsur  intrinsik  karya  sastra  yang  dapat  dinilai  secara  sistematis  sebagai  sebuah
                        kerangka ilmiah (Selden, 1991). Sebuah karya sastra seperti novel terdiri atas dua

                        unsur  sempurna,  yaitu  unsur  intrinsik  dan  ekstrinsik.  Rene  Wellek  dan  Austin

                        Warren  (1948)  mengemukakan  dua  pendekatan  dalan  mengkaji  sastra,  yaitu
                        ekstrinsik dan intrinsik, dan pada pendekatan ekstrinsik tidak hanya mengaitkan

                        karya  sastra  dengan  konteks  sosialnya  atau  dengan  perkembangan  sebelumnya,









                                                                                                     38
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49