Page 38 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 38
pada sebuah karya anonim yang berjudul The Woman’s Sharp Revenge, dan
kemudian memberikan pendapatnya yang provokatif “that women’s exclusion
from learning was ‘devised by men to secure their own continued domination” [Itu
pengecualian bagi perempuan, di dalam pembelajaran telah dirancang laki-laki
untuk mengamankan dominasi mereka agar dapat berkelanjutan]. Pendapat
Walters, sekadar memberi pandangan terhadap para pengarang laki-laki yang
mencoba mempertahankan eksistensi mereka dari pendapat para pengarang
perempuan.
Karya-karya novel bermuatan feminisme yang dibuat pengarang perempuan
di abad ini, memperlihatkan adanya perbedaannya dengan pengarang laki-laki.
Perbedaan tersebut dapat dikaji dengan empat model penulisan ginokritik.
Pendekatan kritik sastra feminis jenis ginokritik memang mulai banyak dilakukan
oleh para peneliti sastra untuk meneliti karya novel yang dikarang perempuan
dengan menceritakan tokoh perempuan. Ginokritik sastra juga adalah kritik sastra
yang bertujuan membedakan bagaimana pengarang perempuan dan pengarang laki-
laki menuliskan tokoh cerita perempuan yang ditelaah dengan model penulisan
biologi, bahasa, psikologi, dan budaya wanita di dalam teks-teks para pengarang
perempuan. Woolf juga (Thornham, 2010, hlm. 42) memberi argumen, “Perempuan
harus menulis dengan jalan yang berbeda dari laki-laki: ‘Buku bagaimanapun harus
diadaptasi dengan tubuh’ (Wolf, ROO: hlm. 70).” Ungkapan Woolf merupakan
implementasi dari kajian model penulisan bahasa biologi yang diperkenalkan oleh
Showalter. Ginokritik sastra juga menjadi salah satu kajian pada tujuh novel terbaik
dalam Angkatan 2000. Salah satu model kajian ginokritik (Showalter, 1981) yang
digunakan yaitu, model penulisan perempuan dan psikologi perempuan.
32