Page 306 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 306

dari sekadar mencari kesenangan, tetapi juga untuk menghindari ke-
              rugian, rasa tidak aman dan sakit. Kemanfaatan (utilitas) sebuah tin-
              dakan tidak hanya diukur dari kesenangan-kesenangan yang diperoleh,
              tetapi juga dengan segala kerugian yang dialami.
                  Membedakan dengan baik ‘keinginan’ dan ‘kesukaan’ juga menja-
              di salah cara mengenal diri. ‘Keinginan’ tidak pernah terbatas. Keingin-
              an manusia selalu bertambah sepanjang waktu dan cenderung tidak
              merasakan ketidakpuasan. Itu yang terjadi pada diri pecandu, pecandu
              apapun. ‘Kesukaan’ membuat kita punya rasa puas. Itulah sebabnya,
              kebahagiaan dikaitkan dengan rasa suka atas apa yang sudah diperoleh.


              Metakognisi dan Pengenalan Diri
              Mengubah diri adalah pekerjaan sepanjang hidup manusia. Kemam-
              puan mengubah diri adalah kemampuan yang diidamkan banyak
              orang meskipun tak semua orang memiliki kemampuan ini. Padahal,
              kemampuan ini tidak saja dapat membawa seseorang pada optimal-
              isasi dirinya ke arah yang lebih positif, tetapi juga dapat memperbaiki
              kesalahan-kesalahan atau kekurangan yang dimiliki. Latihan mental,
              obat-obatan dan teknologi adalah cara-cara yang dilakukan orang un-
              tuk membuat diri menjadi lebih cerdas, lebih positif, lebih sukses, dan
              lebih bahagia. Tak ada kepuasaan yang bisa melebihi kepuasaan yang
              didapat ketika seseorang memiliki kemampuan sendiri mengubah di-
              rinya sendiri.
                  Kitab Suci Al-Qur’an (QS 41:53) memerintahkan agar setiap
              muslim memperhatikan dirinya, sebagaimana ditegaskan ayat wa fii
              anfusikum afala tubshirun (pada dirimu tidakkah kamu memerhatikan-
              nya). Sampai hari ini, setidaknya 270 tahun dihitung dari pernyataan
              Benyamin Franklin, pengenalan diri masih menjadi masalah manusia.
              Ilmuwan dan filsuf muslim yang pernah menjadi Khalifah—Ali bin  Buku ini tidak diperjualbelikan.
              Abi Tholib—tegas menyatakan, “siapa yang mengenal dirinya, akan
              mengenal Tuhannya”).   Hingga saat ini sains masih terus bergelut
                                  679
              679  Dalam Majalah Amanah No.207 edisi 24 Juni-7 Juli 1994 saya menulis artikel
                berjudul “Dengan Otak Mampukah Manusia Mendekati Tuhan”. Dua buku saya
                diilhami tulisan ini. Buku pertama Otak Rasional-Otak Intuitif. Meta fisika Otak


                                                           Self Control  287
   301   302   303   304   305   306   307   308   309   310   311