Page 95 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 95

“Charitable Brain”
            Studi tentang perilaku prososial—altruisme, kerja sama, kepercayaan,
            dan emosi moral yang terkait—telah cukup matang untuk menghasil-
            kan konsensus ilmiah umum bahwa prososialitas tersebar luas, intuitif,
            dan berakar dalam struktur biologis.  Kondisi lingkungan ekologis
                                            150
            dan lainnya yang unik memungkinkan evolusi tingkat tinggi dari kerja
            sama, kerja tim, dan altruisme selama evolusi hominin awal. Prososia-
            litas tingkat tinggi seperti itu bersifat adaptif dan disukai oleh seleksi
            alam. Sebagai hasil dari tekanan seleksi yang bekerja pada individu-in-
            dividu ini, perubahan genetik berkontribusi pada reorganisasi me-
            kanisme otak yang mendukung pengembangan ikatan pasangan (pair
            bonds), perlindungan pasangan (mate guarding), dan perilaku paterna-
            listik/alloparental (paternal/alloparental behavior). Dengan cara yang
            sama, faktor-faktor ekologis dan sosial tertentu yang dihadapi oleh
            manusia purba, yang berbeda dari primata lainnya, dipilih untuk gen
            yang memengaruhi perkembangan mekanisme otak yang menopang
            empati, kerja sama, dan altruisme tingkat tinggi. 151
                Sirkuit neural inti yang mendasari perilaku sosial (termasuk peri-
            laku prososial) lintas mamalia meliputi interaksi antara hipotalamus
            dan sirkuit  amygdalastriatal-pallidal, interaksi area preoptik medial
            dengan sistem dopamin mesolimbik. Sirkuit inti ini, pada gilirannya,
            akan berinteraksi dengan sirkuit kortikal prefrontal, sebagai hasil dari
            proyeksi korteks prefrontal (PFC) ke hipotalamus, ventral striatum,
            dan amigdala. Khusus perilaku prososial, terjadi perekrutan korteks
            Insula Anterior (AI). Yang paling penting, mekanisme PFC ini mampu
            menaikkan atau menurunkan regulasi sirkuit neural prososial dan anti-
            sosial, dengan efek fungsional tertentu tergantung pada neuroanatomi
            yang mendasari. Meskipun PFC memberikan efek modulasi semacam
            itu pada semua mamalia, fungsi ini sangat berkembang pada primata  Buku ini tidak diperjualbelikan.
            dan dapat berfungsi sebagai rute di mana proses kognitif dan emosional



            150   D. Keltner dkk., “The Sociocultural Appraisals, Values, and Emotions (SAVE)
              Framework of Prosociality: Core Processes From Gene to Meme,” Annu Rev Psy-
              chol 65, (2014): 425–460. Doi: 10.1146/annurev-psych-010213-115054
            151   M. Numan, Neurobiology of Social Behavior, 275.


            76    Neurosains Spiritual: Hubungan ...
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100