Page 98 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 98

Oleh karena itu, untuk dapat membantu orang dibutuhkan
              kekuatan  untuk  menggerakkan respons afektif  ‘mengetahui’ menja-
              di tindakan ‘peduli’ untuk mengurangi penderitaan orang lain dan
              meningkatkan kesejahteraan orang lain.  Ketika melihat orang seperti
                                               157
              Yuli, Oma, dan Ason, yang menderita berat karena pandemi Covid-19
              Anda melewati dua proses yang berurutan; suatu perasaan susah atau
              gelisah melihat keadaan orang-orang ini (ada yang mengistilahkan  nya
              empathic distress), kemudian diikuti oleh perasaan yang mendorong
              Anda bergerak melakukan sesuatu sebagai wujud kepedulian (ada yang
              menyebutnya empathic care). Meskipun, seperti dinyatakan sebelum-
              nya, ada juga perasaan yang hanya berakhir sebagai perasaan belaka
              tanpa tindakan. 
                  Para ahli ingin memastikan apakah ‘distress’ dan ‘care’ yang Anda
              rasakan saat melihat orang menderita bisa diprediksi secara akurat, apa-
              kah ada aktivitas saraf yang berbeda dan sejauh mana anatomi saraf
              itu dapat dibedakan. Dengan menggunakan alat pencitra otak fMRI
              mereka memantau kegiatan otak dari waktu ke waktu ketika 66 orang
              subjek penelitian mendengarkan cerita yang berisi kisah penuh pen-
              deritaan. Selain menggunakan fMRI, para subjek juga diminta mengisi
              laporan diri yang berisi sejumlah pertanyaan. Hasilnya, apa yang di-
              isi subjek dalam laporan diri itu dan kinerja otak dapat mempredikisi
              sumbangan-sumbangan yang akan diberikan sebagai bentuk tindakan
              kepedulian. Dari segi anatomi, ‘distres’ berkaitan dengan aktivitas di
              korteks otak premotor dan korteks somatosensori, sedangkan ‘care’ ter-
              kait dengan area nucleus accumbens dan korteks orbitofrontal medial.
              Selanjutnya, ketika menggunakan 200 sampel perilaku independen,
              terjadi aktivitas spesifik pada bagian otak; ‘cure’ melibatkan sejumlah
              perasaan yang bercampur aduk, sedangkan ‘distress’ berkaitan dengan
              emosi negatif. 158                                             Buku ini tidak diperjualbelikan.


              157  R. Hepach dkk., “A New Look at Children’s Prosocial Motivation,” Infancy 18,
                (2013): 67–90. Doi: 10.1111/j.1532-7078.2012.00130. Lihat juga A. Vaish dkk.,
                “Sympathy through Affective Perspective-Taking and Its Relation to Prosocial
                Behavior in Toddlers,” Dev Psychol 45, (2009): 534–543. Doi: 10.1037/a0014322
              158   Y. K. Ashar dkk., “Empathic Care and Distress: Predictive Brain Markers and
                Dissociable Brain Systems,” Neuron 94, no. 6 (2017): 1263–1273. Doi: 10.1016/j.
                neuron.2017.05.014


                                                       Social Connection  79
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103