Page 92 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 92

139
              fat  atau ketika Prisca Momanyi memviralkan videonya tentang ibu
              Peninah Bahati Kitsao di Mombasa, Kenya, yang menanak batu untuk
              menyenangkan anaknya yang kelaparan,  berhasil membang kitkan
                                                 140
              perasaan terenyuh banyak orang sehingga berbondong- bondong mem-
              berikan bantuan. Menolong orang lain secara spontan—untuk kese-
              jahteraan dan kebaikan orang lain, seperti meringankan beban derita-
              nya—adalah dasar dari perilaku prososial sesungguhnya. Meskipun ada
              aspek pikiran (kogntif) ketika Anda meringankan derita orang lain,
              konsekuensi emosional karena khawatir melihat penderitaan orang
              lain adalah faktor yang penting.  Jika konkekuensi emosional itu ti-
                                         141
                                                                        142
              dak ada, Anda tidak akan tergerak untuk bertindak demi orang lain.
              Untuk itu, saya dan Anda bisa memahami tatkala seorang mantan
              karyawan pabrik sandal bernama Oma (30) nekat mencuri tabung gas
              di sebuah warung kelontong di Bogor, Jawa Barat karena harus mem-
              beri makan empat anaknya ketika ia di-PHK saat pandemi Covid-19;
              atau seorang pria tukang bubut, warga Kelurahan Sari Rejo, Keca-
              matan Medan Polonia, Medan, Sumatra Utara, yang nekat mencuri
              beras (Sabtu, 18/4/2020) di warung dekat rumahnya karena lapar; atau
              seorang bapak asal Kelurahan Sei Pelenggut, Sagulung, Batam, Kepri,
              bernama Ason Sopian terpaksa menjual ponselnya yang rusak demi
              membeli beras bagi lima anak dan istrinya.  Kepedulian terjadi kare-
                                                   143
              na ada suatu penyelarasan perasaan (affect sharing) antara kedua belah
              pihak. Kita sebut penyelarasan perasaan ini sebagai empati. Empati
              menjadi sumber motivasi prososial.  
                                            144
              139  P. Kurniati, Sederet Potret Kemiskinan.
              140  “Krisis Ekonomi Akibat”, BBCNewsIndonesia.
              141   S. Nichols, “The Folk Psychology of Free Will: Fits and Starts,” Mind Lang 19,
                (2004): 473–502. Lihat juga J. J. Prinz,  The Emotional Construction of Morals
                  (Oxford: Oxford University Press, 2007), 50.
              142   A. Ortony dkk., The Cognitive Structure of Emotions (Cambridge: Cambridge  Buku ini tidak diperjualbelikan.
                University Press, 1988), 1–12.
              143   “Krisis Ekonomi Akibat”, BBCNewsIndonesia.
              144   N. Eisenberg dkk., “Empathy-Related Responding and Cognition: A ‘Chicken
                and The Egg’ Dilemma,” dalam Handbook of Moral Behavior and Development,
                diedit oleh W. M. Kurtines dan J. L. Gewirtz (Hillsdale: Lawrence Erlbaum As-
                sociates, Inc.), 63–88. Lihat juga C. D. Batson, The Altruism Question: Toward a
                Social-Psychological Answer (Hillsdale: Lawrence Erlbaum, 1991).


                                                       Social Connection  73
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97