Page 168 - A Man Called Ove
P. 168

Fredrik Backman

                  “Mungkin kau tidak pandai membacakan cerita,” kata
              si gadis tujuh tahun.

                  “Mungkin kau tidak pintar mendengarkan cerita!” balas
              Ove.
                  “Mungkin kau tidak pintar MENCERITAKANNYA!”

                  Ove memandang buku itu, sangat tidak terkesan. “Lagi
              pula, omong kosong kepar—macam apa ini? Kereta yang
              bisa bicara? Apa tidak ada cerita tentang mobil?”
                  “Mungkin ada sesuatu tentang lelaki tua gila,” gumam
              si gadis tujuh tahun.
                  “Aku bukan ‘lelaki tua’,” desis Ove.

                  “Badot!” teriak si gadis tiga tahun kegirangan.
                  “Dan juga bukan BADUT!” teriak Ove.
                  Si gadis tujuh tahun memutar bola mata memandang
              Ove, persis seperti ibunya yang sering memutar bola mata
              saat memandang Ove.

                  “Maksudnya bukan kau. Maksudnya badut.”
                  Ove mendongak, lalu melihat lelaki dewasa yang
              berdandan habis-habisan sebagai badut sedang berdiri di
              ambang pintu ruang tunggu.
                  Lelaki itu juga punya seringai tolol besar di wajahnya.

                  “BADOOOT,” teriak si gadis tiga tahun sambil melompat-
              lompat di atas bangku, dengan cara yang akhirnya meyakinkan
              Ove bahwa anak itu berada dalam pengaruh obat.
                  Dia pernah mendengar hal semacam ini. Mereka
              menderita Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas
              dan diberi resep amfetamin.


                                        163
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173