Page 163 - A Man Called Ove
P. 163

A Man Called Ove

            lembaran-lembaran koran yang dibentangkan Ove di kursi—
            agar mereka tidak “mengotori segalanya”.

                Ove juga telah membentangkan koran di kursi depan, tapi
            Si Perempuan Hamil menyingkirkannya sebelum duduk. Ove
            tampak sangat tidak senang sehubungan dengan hal ini, tapi
            berhasil untuk tidak mengucapkan sesuatu pun. Dia malah
            terus melirik perut perempuan itu di sepanjang perjalanan
            menuju rumah sakit, seakan khawatir perempuan itu bisa
            mendadak mengalami kebocoran di atas jok kursi.
                “Nah, tetaplah di sini,” kata si Perempuan Hamil kepada
            kedua putrinya ketika mereka berada di ruang resepsionis
            rumah sakit.

                Mereka dikelilingi dinding kaca dan bangku berbau
            desinfektan.  Ada perawat-perawat berpakaian putih dan
            bersandal plastik warna-warni, juga para manula yang
            mondar-mandir menyeret tubuh di koridor sambil bertumpu
            pada tongkat ringkih. Di lantai, terdapat plang bertuliskan
            Lift 2 di Pintu Masuk A rusak, jadi pengunjung Bangsal 114
            diminta menggunakan Lift 1 di Pintu Masuk C. Di bawahnya,
            terdapat pesan lain, yang mengumumkan bahwa Lift 1 di
            Pintu Masuk C rusak, jadi pengunjung Bangsal 114 diminta
            menggunakan Lift 2 di Pintu Masuk A. Di bawah pesan itu,
            terdapat pesan ketiga, yang mengumumkan Bangsal 114
            ditutup selama sebulan karena ada perbaikan. Di bawah
            pesan itu terdapat foto badut, yang mengumumkan bahwa
            Beppo—badut rumah sakit—hari ini mengunjungi anak-anak
            yang sakit.
                “Di mana Ove sekarang?” teriak Parvaneh.



                                       158
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168