Page 302 - A Man Called Ove
P. 302

Fredrik Backman

                  “Ada lagi?” tanya Ove.

                  Remaja itu menyisirkan tangannya pada rambut
              berminyak akhir masa remajanya. “Ah, ya sudahlah… aku
              hanya ingin tahu apakah kau punya istri bernama Sonja,”
              katanya pada akhirnya.
                  Ove tampak curiga. Pemuda itu menunjuk amplop. “Aku
              melihat nama keluarganya. Dulu, aku punya guru dengan
              nama yang sama. Aku hanya ingin tahu….”

                  Dia seakan sedang mengutuk dirinya sendiri karena
              mengucapkan sesuatu. Dia berbalik dan mulai berjalan pergi.
              Ove berdeham dan menendang ambang pintu.
                  “Tunggu… itu mungkin benar. Ada apa dengan Sonja?”
                  Pemuda itu berhenti semeter lagi jauhnya.

                  “Ah, sialan…. Aku menyukainya, hanya itu yang ingin
              kukatakan. Aku… kau tahulah… aku tidak begitu pintar
              membaca, menulis, dan hal-hal semacam itu.”
                  Ove nyaris berkata, “Benarkah?”. Namun, dia
              membatalkannya. Remaja itu bergerak-gerak canggung.
              Menelusurkan tangan pada rambut, agak kebingungan,
              seakan berharap menemukan kata-kata yang tepat di suatu
              tempat di atas sana.
                  “Dia satu-satunya guru yang tidak menganggapku setolol
              keledai,” gumamnya, nyaris tercekik emosi. “Dia menyuruhku
              membaca… Shakespeare. Kau tahu,aku bahkan tidak tahu
              kalau aku bisa membaca hal semacam itu. Dia menyuruhku
              membaca buku tebal tersulit di dunia. Kau tahu, rasanya
              sangat menyedihkan ketika mendengar dia meninggal.”




                                        297
   297   298   299   300   301   302   303   304   305   306   307