Page 347 - A Man Called Ove
P. 347
A Man Called Ove
dengan semua rutinitas itu. Dia tidak bisa mengerti mengapa
itu disebut sifat buruk.
Dulu Sonja suka menceritakan kepada orang-orang
betapa Ove, dalam momen gangguan mental sementara pada
pertengahan 1980-an, terbujuk olehnya untuk membeli Saab
merah, walaupun Ove selalu mengendarai Saab biru selama
bertahun-tahun dia mengenal Ove. “Itu tiga tahun terburuk
dalam hidup Ove,” kata Sonja terkikik. Sejak itu, Ove tidak
pernah mengendarai apa pun kecuali Saab biru. “Istri-istri lain
merasa jengkel karena suami mereka tidak memperhatikan
ketika mereka baru memotong rambut. Ketika aku memotong
rambut, suamiku merasa jengkel terhadapku selama berhari-
hari, karena aku tidak tampak sama.” Itulah yang dulu suka
dikatakan Sonja.
Itulah yang paling dirindukan Ove. Mendapati segala
sesuatunya sama seperti biasanya.
Ove percaya bahwa setiap orang perlu fungsi. Dan dia
selalu fungsional, tak seorang pun bisa menyingkirkan hal
itu darinya.
Sudah tiga belas tahun berlalu, semenjak Ove membeli
Saab 9-5 Estate birunya. Tak lama setelah itu, orang-orang
Amerika di General Motors membeli saham terakhir orang
Swedia di perusahaan itu. Pagi itu Ove menutup surat kabar
dengan serangkaian panjang kata makian yang berlanjut
hampir sepanjang sore. Dia tidak pernah membeli mobil lagi.
Dia tidak ingin menginjakkan kaki ke dalam mobil Amerika,
kecuali jika kaki dan seluruh tubuhnya telah dimasukkan
terlebih dahulu ke dalam peti mati. Mereka harus jelas soal itu.
342