Page 400 - A Man Called Ove
P. 400

Fredrik Backman

                  “Kau tahu, ketika kau menjadi jurnalis, hal hebat yang
              bisa dikatakan mengenai penyelidikan birokrasi adalah bahwa
              orang pertama yang melanggar peraturan birokrasi selalu
              birokratnya sendiri.”

                  Lelaki berkemeja putih tidak melirik Lena sekejap pun.
              Dia terus menatap Ove. Tidak sepatah kata pun keluar dari
              bibir mereka berdua. Perlahan-lahan lelaki berkemeja putih
              mengatupkan rahang.
                  Patrick berdeham di belakang Ove dan melompat keluar
              dari rumah bandarnya dengan kruk, sambil mengangguk
              pada tumpukan dokumen di lengan lelaki itu.

                  “Kami juga punya laporan bankmu selama tujuh tahun
              terakhir. Dan semua tiket kereta api dan pesawat yang kau
              beli dengan kartumu, juga semua hotel yang kau inapi. Dan
              semua sejarah pencarian Internet di komputer kerjamu. Dan
              semua korespondensi email-mu, baik soal pekerjaan maupun
              pribadi ….”
                  Mata lelaki berkemeja putih berkelana dari satu orang
              ke orang yang lain. Rahangnya terkatup begitu erat hingga
              kulit di wajahnya berubah pucat.
                  “Bukannya akan ada sesuatu yang ingin kau rahasiakan,”
              kata Lena sambil menyeringai.

                  “Sama sekali tidak,” kata Patrick setuju.
                  “Tapi, kau tahulah ….”
                  “Begitu kau mulai benar-benar menggali masa lalu
              seseorang ….”

                  “… biasanya kau akan menemukan sesuatu yang lebih
              suka mereka simpan sendiri,” kata Lena.

                                        395
   395   396   397   398   399   400   401   402   403   404   405