Page 408 - A Man Called Ove
P. 408
Fredrik Backman
Dalam perjalanan kembali melintasi lorong, Ove melewati
kamar si gadis tujuh tahun. Tentu saja, gadis itu sedang duduk
di depan komputer, mengetik dan asyik sendiri. Ove mengerti,
inilah yang tampaknya dilakukan semua anak sekarang
ini. Patrick menjelaskan bahwa dirinya “telah berupaya
memberikan permainan-permainan komputer baru, tapi si
gadis tujuh tahun hanya ingin menjalankan permainan itu”.
Dan ini membuat Ove cenderung lebih berpihak kepada gadis
tujuh tahun dan permainan komputernya. Ove menyukai
orang yang tidak melakukan apa yang diperintahkan Patrick.
Ada gambar di mana-mana di semua dinding kamar si
gadis tujuh tahun. Sebagian besarnya sketsa pensil hitam
putih. Sama sekali tidak jelek, mengingat gambar-gambar
itu diciptakan tanpa adanya kemampuan deduktif dan
dengan fungsi motorik yang sangat belum berkembang milik
anak berusia tujuh tahun. Ove bersedia mengakui hal itu.
Sama sekali tidak ada gambar orang. Hanya rumah. Ove
menganggap ini teramat menarik.
Dia melangkah memasuki kamar dan berdiri di samping
si gadis tujuh tahun. Gadis itu mendongak dari komputer
dengan ekspresi wajah masam yang tampaknya selalu
ditampilkan olehnya, dan sesungguhnya dia tidak tampak
terlalu senang dengan kehadiran Ove. Tapi, ketika Ove tetap
berada di tempatnya, gadis tujuh tahun menunjuk sebuah
kotak penyimpanan terbalik yang terbuat dari plastik,
di lantai. Ove mendudukinya. Dan dengan suara pelan
gadis tujuh tahun mulai menjelaskan bahwa permainan itu
menyangkut pembangunan rumah, lalu pembuatan kota dari
rumah-rumah itu.
403