Page 407 - A Man Called Ove
P. 407

A Man Called Ove

                Ove menjawab dengan salah satu suaranya yang tidak
            bisa dibilang kata-kata, karena lebih menyerupai pembersihan
            saluran udara. Parvaneh menepuk-nepuk lutut Ove.

                “Kedua putriku senang jika kau datang. Mereka
            menyukaimu!”
                Ove keluar dari mobil tanpa menjawab. Tidak banyak
            yang keliru dengan hidangan semalam. Itu bahkan bisa
            diakuinya, walaupun dia tidak merasa perlu menciptakan
            kerepotan semacam itu ketika memasak, seperti yang
            dilakukan Parvaneh. Daging, kentang, dan saus sudah sangat
            memadai. Namun, jika orang harus merumitkan segalanya
            seperti yang dilakukan Parvaneh, maka Ove mungkin bisa
            menyetujui bahwa nasi dengan safronnya lumayan bisa
            dimakan. Sungguh. Jadi dia menyantap dua porsi. Dan si
            kucing menyantap satu setengah porsi.

                Setelah makan malam, sementara Patrick mencuci piring,
            si gadis tiga tahun mendesak Ove agar membacakan dongeng
            sebelum tidur. Ove merasa sangat kesulitan untuk berdebat
            dengan si kerdil yang seakan tidak memahami perdebatan
            normal itu, jadi dengan bersungut-sungut dia mengikuti
            si gadis tiga tahun melintasi lorong menuju kamarnya dan
            duduk di samping ranjangnya, lalu membacakan cerita dengan
            “semangat-Ove” seperti biasa, seperti yang pernah dikatakan
            Parvaneh, walaupun Ove tidak tahu apa maksud Parvaneh
            dengan perkataan itu. Ketika gadis tiga tahun terlelap dengan
            sebagian kepala di lengan Ove dan sebagian lagi di atas buku
            terbuka, Ove meletakkan gadis itu dan si kucing di ranjang,
            lalu mematikan lampu.



                                       402
   402   403   404   405   406   407   408   409   410   411   412