Page 410 - A Man Called Ove
P. 410
Fredrik Backman
berasal dari bagian dunianya. Ove tetap berada di tempatnya,
di tengah ruangan. Kedua lelaki itu saling mengamati
selama kira-kira semenit. Salah seorang dari mereka adalah
lelaki yang tidak tega mengusir pemuda homoseksual dari
rumahnya, sedangkan yang seorang lagi adalah lelaki yang
tidak bisa menahan diri untuk tidak mengusir pemuda itu.
Pada akhirnya Ove mengangguk serius dan duduk di salah
satu kursi bar.
Dia menyatukan sepasang tangannya di atas meja dan
memandang Amel tanpa ekspresi.
“Kini aku tidak akan menolak wiski, seandainya
penawaran itu masih berlaku.”
Dada Amel kembang-kempis dalam beberapa tarikan
napas tersentak-sentak di balik kemeja bernodanya. Mulanya
dia seakan mempertimbangkan untuk membuka mulut, tapi
kemudian dia berpikir ulang. Dia menyelesaikan pengelapan
gelas-gelas dalam keheningan. Melipat dan meletakkan lap di
samping mesin espresso. Menghilang ke dapur tanpa berkata-
kata. Kembali dengan dua gelas dan sebuah botol yang huruf-
huruf pada labelnya tidak terbaca oleh Ove. Meletakkan
kesemuanya ini di atas meja di antara mereka.
Sulit bagi seseorang untuk mengakui kekeliruannya
sendiri. Terutama ketika orang itu telah keliru untuk waktu
yang sangat lama.[]
405