Page 414 - A Man Called Ove
P. 414
Fredrik Backman
“Jadi, bisa dibilang kau menyelamatkan nyawanya dua
kali,” teriak Lena dengan nada bersemangat yang membuat
Ove sedikit menyesal tidak membiarkan perempuan itu
terkunci di dalam garasinya selama masih ada kesempatan.
Ove melipat surat itu dan memasukkannya kembali
ke amplop. Dia mengangkat foto yang dilampirkan. Tiga
anak—yang tertua sudah remaja sedangkan yang lainnya
kurang lebih seusia putri tertua Parvaneh—tampak balas
memandang. Atau, lebih tepatnya, mereka tidak benar-benar
sedang memandang, tapi bisa dibilang berbaring saling
menumpuk, masing-masingnya membawa pistol air dan
tampaknya tertawa hingga bisa dibilang histeris. Di belakang
mereka berdirilah seorang perempuan berambut pirang
berusia sekitar empat puluh lima, menyeringai lebar dengan
sepasang lengan membentang seperti burung pemangsa besar,
masing-masingnya membawa ember plastik penuh air. Di
dasar tumpukan itu berbaringlah lelaki bersetelan hitam, tapi
dia mengenakan kaus polo biru dan sedang berupaya dengan
sia-sia untuk melindungi diri dari siraman air.
Ove membuang surat itu bersama-sama dengan semua
iklan, mengikat kantong sampah, meletakkannya di dekat
pintu depan, pergi ke dapur, mengeluarkan magnet dari laci
terbawah, lalu memasang foto itu di pintu kulkas. Persis di
samping gambar berwarna-warni meriah karya si gadis tiga
tahun yang menggambarkan Ove, dalam perjalanan kembali
dari rumah sakit.
Kembali Ove mengusapkan tangan pada batu nisan,
walaupun dia sudah membersihkan semua salju yang bisa
dibersihkan.
409