Page 416 - A Man Called Ove
P. 416
Fredrik Backman
Lalu dia mengangkat bunga lain dan mengimbuhkan,
“Dan ini dari Anita dan Rune. Mereka mengirim banyak
cinta.”
Kumpulan aneka ragam orang ini berbalik untuk kembali
ke area parkir, tapi Parvaneh tetap berada di samping batu
nisan. Ketika Ove ingin tahu mengapa, dia hanya menjawab,
“Sialan, ini bukan urusanmu!” disertai semacam senyuman
yang membuat Ove ingin melemparinya dengan barang-
barang. Mungkin bukan sesuatu yang keras. Tapi sesuatu
yang simbolis.
Ove menjawab dengan dengusan beroktaf rendah. Lalu
setelah sejumlah pertimbangan tertentu di dalam hati, dia
menganggap berdiskusi dengan kedua perempuan itu pada
saat bersamaan akan mubazir sejak awal. Dia mulai berjalan
kembali menuju Saab.
“Obrolan perempuan,” kata Parvaneh singkat, ketika
akhirnya dia kembali ke area parkir dan duduk di kursi
depan. Ove tidak tahu apa maksud Parvaneh dengan
perkataan itu, tapi dia memutuskan untuk membiarkannya
saja. Nasanin dibantu oleh kakak perempuannya memasang
sabuk pengaman di kursi belakang.
Sementara itu Jimmy, Mirsad, dan Patrick berhasil
berjejalan di dalam mobil baru Adrian di depan mereka.
Toyota. Tidak bisa dibilang pilihan mobil terbaik untuk
jenis orang yang bisa berpikir, kata Ove kepada Adrian
berulang kali ketika mereka sedang berdiri di dealer mobil.
Tapi, setidaknya itu bukan mobil Prancis. Dan Ove berhasil
menurunkan harganya hingga hampir delapan ribu krona,
juga memastikan agar anak itu mendapat ban musim dingin
411