Page 425 - A Man Called Ove
P. 425

A Man Called Ove

                Si gadis tujuh tahun menunjuk ruang duduk yang
            dipenuhi orang. Di tengah ruangan terdapat kue ulang tahun
            dengan delapan lilin menyala. Pemuda bertubuh besar itu
            langsung menuju ke sana. Gadis yang kini berusia delapan
            tahun tetap berada di lorong, menyentuh kotak iPad dengan
            takjub. Seakan dia nyaris tidak berani percaya bahwa dia
            benar-benar memegang benda itu. Ove membungkuk ke
            arahnya.

                “Itulah yang selalu kurasakan setiap kali aku membeli
            mobil baru,” katanya dengan suara rendah.
                Gadis itu memandang ke sekeliling untuk memastikan tak
            seorang pun bisa melihat; lalu dia tersenyum dan memeluk
            Ove.

                “Terima kasih, Kakek,” bisiknya, lalu dia berlari memasuki
            kamar.
                Ove berdiri diam di lorong sambil menusukkan kunci
            rumah ke telapak tangannya yang kapalan. Patrick datang
            terpincang-pincang dengan kruk untuk mencari si gadis
            delapan tahun. Tampaknya dia mendapat tugas paling
            tidak menyenangkan malam itu, yaitu meyakinkan putrinya
            bahwa akan lebih menyenangkan untuk duduk di sana
            dengan mengenakan gaun dan menyantap kue bersama
            banyak orang dewasa membosankan, daripada berada di
            kamar, mendengarkan musik pop, dan mengunduh aplikasi-
            aplikasi ke iPad barunya. Ove tetap berada di lorong dengan
            mengenakan jaket dan menatap lantai dengan pandangan
            kosong, mungkin selama hampir sepuluh menit.
                “Kau baik-baik saja?”



                                       420
   420   421   422   423   424   425   426   427   428   429   430