Page 429 - A Man Called Ove
P. 429
A Man Called Ove
bergesekan dengan es, dan merasakan adanya kepalan tangan
besar yang seakan meremas tanpa ampun di dalam dadanya.
Seperti kaleng alumunium yang diremukkan dengan tangan.
Ove mendengar langkah para pencuri yang berlari di
salju, dan menyadari bahwa mereka kabur. Dia tidak tahu
berapa detik telah berlalu, tapi rasa nyeri di kepalanya,
yang seperti ledakan sederetan panjang lampu neon, tak
tertahankan. Dia ingin berteriak, tapi tidak ada oksigen di
dalam paru-parunya. Yang didengarnya hanyalah suara
jauh Parvaneh di antara suara memekakkan darah yang
berdenyut-denyut di telinganya. Dia merasakan adanya
langkah terhuyung-huyung, ketika Parvaneh tersandung
dan tergelincir melintasi salju dengan tubuhnya yang tidak
proporsional di atas sepasang kaki mungil. Hal terakhir yang
sempat dipikirkan Ove sebelum segalanya berubah gelap
adalah: dia harus membuat Parvaneh berjanji untuk tidak
membiarkan ambulans meluncur di antara rumah-rumah.
Sebab lalu lintas kendaraan bermotor dilarang di area
permukiman.[]
424