Page 427 - A Man Called Ove
P. 427
A Man Called Ove
ulang tahun itu tertumpah keluar seperti karpet hangat
besar di antara dinding-dinding. Sonja pasti akan suka,
pikir Ove. Sonja pasti akan menyukai apa yang terjadi di
tempat itu, dengan kedatangan perempuan asing hamil gila
dan keluarganya yang benar-benar tak terkendali itu. Sonja
pasti akan banyak tertawa. Dan, astaga, betapa Ove sangat
merindukan tawa itu.
Ove berjalan menuju area parkir bersama si kucing.
Memeriksa setiap plang dengan menendangnya keras-keras.
Menarik semua pintu garasi. Memutar ke tempat parkir tamu,
lalu berjalan kembali. Memeriksa ruang sampah. Ketika
mereka kembali berada di antara rumah-rumah yang sederetan
dengan gudang perkakas, Ove melihat adanya sesuatu yang
bergerak di dekat rumah terakhir di sisi jalanan tempat rumah
Parvaneh dan Patrick berada. Mulanya Ove mengira itu salah
seorang tamu pesta, tapi dia segera melihat bahwa sosok
itu bergerak di dekat gudang milik rumah gelap keluarga
pendaur-ulang. Mereka, sepengetahuan Ove, masih berada di
Thailand. Ove menyipitkan mata ke dalam kegelapan untuk
memastikan bayang-bayang itu tidak menipunya, dan selama
beberapa detik dia benar-benar tidak melihat sesuatu pun.
Namun kemudian, persis ketika dia siap mengakui bahwa
penglihatannya tidaklah seperti biasanya dulu, sosok itu
muncul kembali. Dan di belakangnya ada dua sosok lagi.
Lalu Ove mendengar suara yang tak mungkin keliru lagi,
suara seseorang mengetuk-ngetukkan palu ke jendela yang
ditutupi pita perekat. Itulah cara yang digunakan seseorang
untuk meminimalkan suara ketika sedang memecahkan
kaca jendela. Ove tahu persis seperti apa kedengarannya,
422