Page 6 - Bidadari-Bidadari Surga-TereLiye
P. 6

www.rajaebookgratis.com





               mendengarkan  progress  penelitian  terbaru  kami:  Badai  Ekktromagnetik  Antar  Galaksi
               menjelang hari kiamat...."
                   Slide bergerak cepat. Sekarang  memunculkan sebuah translasi kitab suci.  Wajah-wajah
               dalam  ruang  besar  nampaknya  tidak  terlalu  keberatan  dengan  perubahan  topik  yang
               mendadak tersebut. Buru-buru mencoret judul catatan di atas kertas.
                   Profesor Dalimunte tersenyum lebar menatap sekitar dengan rileks. Lima ratus undangan.
               Lima ratus ahli fisika dari berbagai penjuru dunia. Meski tidak terlalu menyukai publisitas,
               dia amat terlatih untuk urusan mengendalikan massa seperti ini. Dulu dia belajar dari guru
               terbaiknya.
               "Pernahkah  dari  kita  bertanya  tentang  detail  kabar  tanda-tanda  hari  akhir?  Hari  kiamat?
               Membacanya?  Mendengamya?  Pasti  pernah.  Dan  setidaknya  bagi  siapapun  yang  masih
               mempercayai  janji  hari  akhir  tersebut,  maka  tidak  peduli  dari  kitab  suci  agama  manapun,
               berita-berita  tersebut  boleh  dibilang  mirip  satu  sama  lain...  Ahya,  maaf,  saya  tidak  akan
               membahas soal mirip tidaknya, itu urusan pakar, ahli agama yang relevan. Biar mereka yang
               menjelaskan kalau sebenarnya kabar tersebut bersumber dari satu muasal. Penelitian fisika
               terbaru kami hanya bertujuan memaparkan fakta ilmiahnya—"
               "Salah  satu  berita  yang  membuat  kita  tercengang  adalah  kabar  peperangan  besar,  yang
               dikenal beberapa agama lain dengan sebutan Armageddon. Pertempuran hebat. Penyerbuan.
               Penguasaan  wilayah....  Menarik.  Amat  menarik.  Karena  salah  satu  diantara  kita  mungkin
               pernah  melipat  dahi,  bagaimana  mungkin  begitu  banyak  sumber  dalam  berbagai  riwayat
               sahih  terpercaya  justru  menyebutkan peperangan besar  itu akan dilakukan dengan pedang,
               dengan  tangan?  Jika  kalian  berkesempatan  membaca,  maka  akan  menemukan  berbagai
               translasi religius menulis begitu. Pertempuran satu lawan satu.... Nah, pertanyaan bodohnya
               adalah: lantas di mana teknologi nuklir hari ini? Di mana senjata pemusnah massal? Satelit?
               Senjata kimia? Bioteknologi?
               "Bagi  semua  yang  pemah  mendengar  cerita  tentang  tanda-tanda  akhir  jaman,  bukankah
               seolah-olah masa itu kembali ke masa-masa pertempuran konvensional? Berita tentang ulat-
               ulat yang dikirimkan dari langit? Keluarnya dua pasukan jahat yang menghabiskan seluruh
               air  sungai  yang  mereka  lewati? Pepohonan  yang menyembunyikan bangsa Yahudi—  maaf
               jika ini terlalu detail—"
                   Dalimunte tersenyum, tapi heberapa peserta simposium yang datang dari sekutu negara
               bersangkutan tidak terlalu berkeberatan dengan kalimat itu, lebih asyik melihat layar LCD
               raksasa di depan.
               "Kita semua tahu, translasi itu sama sekali tidak menyinggung soal senjata-senjata pemusnah
               massal. Nuklir misalnya! Ingat kasus Nagasaki dan Hiroshima, perang dunia ke-2. Dua kali
               tembak,  selesai  sudah!  Bagaimana  mungkin  di  akhir  jaman  nanti  orang-orang  seolah  lupa
               menggunakan teknologi hebat itu? Apalagi hari kiamat mungkin baru terjadi ratusan tahun,
               atau ribuan tahun lagi. Kita tidak bisa membayangkan akan secanggih apa teknologi senjata
               saat  itu?  Jadi  jika  benar-benar  terjadi  Armageddon,  apa  susahnya  melepas  dua  tiga  rudal
               berhulu nuklir jutaan kiloton ke daerah musuh? Selesai sudah. Atau jangan-jangan dua tiga
               ratus tahun ke depan manusia malah sudah bisa membuat koloni pertama di Mars! Jangan-
               jangan maksud peperangan tersebut adalah peperangan antar planet. Jangan-jangan Ya'juj dan
               Ma'juj yang dikurung di suatu tempat oleh Dzulkarnen itu, yang hingga hari ini kita tidak
               tahu di mana lokasi tembok penjaranya justru datang dari planet lain. Masuk akal bukan—"
               "Tetapi ternyata tidak. Terlepas dari bagaimana menafsirkan berbagai translasi religius ini,
               sepertinya kemungkinan-kemungkinan yang saya sebutkan tadi amat berlebihan, sejauh ini
               belum ada buktinya. Kabar peperangan besar tersebut sepertinya memang akan sesederhana
               itu.  Benar-benar  sesederhana  itu.  Saya  menyimpulkan  demikian:  sesederhana  itu...  Maka,
               pertanyaannya  jika  semua  teknologi  senjata  tadi  tidak  digunakan  saat  pertempuran  akhir
               jaman, lantas ke manakah ilmu pengetahuan yang telah diakumulasi beratus-ratus tahun oleh
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11