Page 8 - Bidadari-Bidadari Surga-TereLiye
P. 8

www.rajaebookgratis.com





               adalah: oleh apa? Oleh apa kita akan kehilangan ilmu pengetahuan dan berbagai teknologi
               canggih tersebut? Kemana menguapnya akumulasi ilmu pengetahuan yang hebat itu? Inilah
               poin  terpenting  penelitian  Badai  Etektromagnetik  Antar  Galaksi  yang  akan  menghantam
               planet  ini  sebelum  hari  kiamat.  Yang  membuat  berbagai  peralatan  elektronik,  listrik,  dan
               kemajuan teknologi lainnya seolah 'membeku', tidak berfungsi lagi. Mati—"
                   Dalimunte  sengaja  berhenti  mendadak.  Sejenak.  Tersenyum.  Meraih  gelas  besar  di
               hadapannya. Meminum seteguk - dua teguk. Membasahi kerongkongannya. Membiarkan rasa
               haus ingin tahu menggantung di langit-langit ruangan.
                   Tapi entah kenapa, saat semua peserta bersiap  menunggu gagasan  hebat,  jawaban atas
               pertanyaan  itu,  menunggu penjelasan apa  yang akan disampaikan profesor  muda di  depan
               mereka. Saat Dalimunte telah meletakkan kembali gelasnya. Kembali menunjuk slide yang
               terpampang di  layar  LCD raksasa. Bersiap  menjelaskan progress penelitiannya. Dalimunte
               malah  mendadak  terdiam.  Pelan  menurunkan  kembali  tangannya  yang  memegang  pointer
               layar LCD.
                   Telepon genggam di saku celananya mendadak bergetar.
               "Maaf, sebentar—"
               Dalimunte  tersenyum  tanggung  ke  peserta  simposium.  Siapa?  Menelan  ludah.  Ini  ganjil
               sekali. Dia punya dua telepon genggam. Satu untuk urusan kampus, lab dan lain-lain, yang
               lazimnya dinonaktifkan dalam situasi simposium seperti ini. Satu lagi untuk urusan keluarga,
               yang  selalu  stand-by  apapun  alasannya.  Hanya  ada  enam  orang  yang  tahu  nomor  telepon
               genggam urusan keluarganya. Siapa?
                   Keliru. Bukan dari siapa tepatnya pertanyaan Dalimunte barusan. Namun: ada apa? Apa
               yang sedang terjadi? Wajah Dalimunte seketika mengeras, cemas.
                   Sedikit  terburu-buru  meraih  telepon  genggam.  SMS.  Kenapa  harus  dengan  SMS?  Jika
               penting bukankah bisa langsung menelepon? Itu berarti Mamak Lainuri yang mengirimkan.
               Mamak tak pandai  benar berbicara  lewat HP, selalu  merasa aneh. Setetah terdiam  sejenak
               menatap  layar  HP,  Dalimunte  gemetar  menekan  tombol  open.  SMS  itu  terbuka.  Gagap
               membaca  kalimatnya.  Menggigit  bibir.  Menyeka  dahi  yang  berkeringat.  Terdiam  lagi  satu
               detik.  Dua  detik.  Lima  detik.  Lantas  dengan  suara  amat  lemah  berkata  pendek  di  depan
               speaker.
               "Maaf. Cukup sampai di sini— "
                   Kalimat yang membuat seluruh ruangan simposium itu riuh.
                   Seketika.
                   Gaduh. Seruan-seruan kecewa. Dalimunte sudah turun dari podium. Tidak peduli kalau
               Anne, si moderator yang cerewet buru-buru bangkit dari kursinya, mendekat, coba bertanya
               apa  yang sedang terjadi. Tidak peduli  beberapa  koleganya  juga  ikut mendekat, ingin tahu.
               Tidak peduli dengung suara lebah. Apalagi kilau blitz kamera wartawan yang sejak tadi rakus
               membungkus tubuhnya. Tidak peduli. Dalam hitungan detik Dalimunte sudah menggenggam
               tangan  istrinya  yang  berkerudung  biru.  Berbisik  dengan  suara  bergetar.  Lantas  melangkah
               keluar dari ruangan. Bergegas.
                   Meninggalkan berlarik tanya dari lima ratus peserta simposium internasional fisika itu.
               Bagaimana dengan gelombang elektromagnetik tadi?

               3
               TITIPAN KAOS BOLA
               PESAWAT AIRBUS 3320 milik maskapai penerbangan Italiano Sky itu melesat membelah
               pesisir Eropa. Malam hari. Pukul 19.30 di sini. Speaker di pesawat memperdengarkan suara
               merdu sang pramugari yang lembut menyapa penumpang:
               "...  Signore  e  signori,  Vaereo  atterera  tra  5  minuti  all'aeroporto  di  Roma.  Si  prega  di
               allaciare di cinture di skurezza... Informiamo i signori pesseggeri che e tra Giacarta e Roma
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13