Page 136 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 136

Daud mengelengkan kepala.
               “Biayanya terlalu mahal. Nelayan di sini tidak ada yang berani,”
        kata Daud.
               “Sehabis tahun baru, torang bermaksud menyewa kapal besar.
        Patungan dengan limapuluh nelayan. Kalau hasilnya bagus, pasti akan
        melaut bersama-sama lagi,” papar Rudi.
        Beberapa  kali  Rudi  dan  nelayan  Karang Ria  melaut bersama-sama.
        Mereka menyewa kapal besar 2 PK. Dengan awak kapal sekitar limapuluh
        orang,  selama seminggu dilaut  mereka bisa  membawa pulang  ikan
        dalam jumlah yang besar. Pernah mereka membawa pulang uang bersih
        masing-masing dua juta. Jumlah yang lumayan banyak  untuk ukuran
        nelayan tradisional seperti mereka yang terbiasa mengandalkan ketiting
        untuk mencari nafkah.
               “Kalian bisa kerjasama. Enak. Disini belum punya modal. Susah
        mengajak mereka.” kata Daud setengah menyesali susahnnya mengajak
        nelayan Malalayang untuk mencari ikan dalam jumlah besar. “Kendala
        uang untuk menyewa kapal yang selama ini  menjadi  permasalahan
        utama.” lanjutnya.
               “Sebenarnya hasilnya lumayan, Pa. Sayang  sekali  nelayan
        Malalayang belum berminat..” Kalimat Rudi  terputus saat Elen  keluar
        membawa dua gelas kopi hitam. Kepulan asap dari gelas menandakan
        kopi masih sangat panas. Elen segaja membawa sepiring pisang goreng
        yang tadi dibeli dijalan untuk menemani kopi panas.
               Elen ikut duduk di samping suaminya dan ikut menikmati angin
        laut yang berhembus lumayan kencang. Kerlip bintang di langit semakin
        kelihatan  terang.  Bulan  yang sempat tertutup awan, kembali  keluar
        dengan  malu-malu dari peraduannya. Sinarnya masih agak redup tetapi
        cukup menyinari alam seisinya. Elen senang dengan suasana pantai yang
        dingin dan terang. Kilatan kembang api dari jauh masih sering terlihat di
        langit.
               “Mamamu sudah tidurkah?” tanya Daud setelah menenguk  kopi
        kental yang beraroma  harum.  Meskipun masih sangat panas, tetapi
        Daud sudah terbiasa. Kopi kalau tidak panas pasti tidak terlalu nikmat.
        Justru bagi penikmat kopi seperti dirinya minum kopi panas tidak bisa


        136                                 Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141