Page 138 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 138

karena Elen lebih sering membantu ibunya menjemur ikan di pantai.
        Elen tidak pernah merasa malu harus bekerja keras karena tidak tega
        melihat ibunya setiap hari terpapar sinar matahari demi mengeringkan
        ikan.
               Selepas  lulus  SMA,  Yongki  sudah  bekerja  pada jurangan ikan
        yang  besar.  Setiap  hari,  pagi-pagi  sekali    berangkat  bekerja    untuk
        mengurus ikan-ikan yang ditampung di gudang juragannya. Siangnya ikut
        mengirimkan ikan ke berbagai pasar, supermarket dan ikut mengepak
        ikan yang akan di kirim ke luar kota. Saat malam menjelang, Yongki baru
        sampai di rumah untuk melepas penat. Meskipun  penghasilannya tidak
        besar tetapi ia tetap memberikan sebagian dari gajinya kepada ibunya.
        Tahun kedua bekerja, Yongki ingin mencari pengalaman kerja ditempat
        lain. Ia memilih bekerja di Minahasa, masih sama di tempat jurangan
        ikan. Tetapi posisi Yongki lebih  bagus dibandingkan ditempat kerja yang
        lama.
               Rumah  lebih  lapang saat Yongki  sudah  bekerja di  Minahasa.
        Setiap bulan, ia masih mengirimkan  sejumlah uang untuk Sutriani.
        Saat Elen  lulus  SMA dan  dilamar  Rudi,  hidup  Yongki  lebih  mapan.
        Setahun  setelah  Elen  menikah, Yongki  melamar  calon  istrinya dan
        mereka  menetap  di  Minahasa.    Meskipun  beban  Sutriani  tinggal
        satu orang, si bungsu Yongki, tetapi Daud masih tetap bekerja keras.
        Keinginannya untuk merubah nasib masih terus membara di dadanya. Ia
        ingin mengantarkan Yongki lulus SMK dan mendapatkan pekerjaan yang
        lebih baik dibandingkan dirinya.
               “Pa, Mama belum baik ya? Elen lihat banyak obat di meja ,” kata
        Elen.
               Daud batuk-batuk kecil. “Iya. Mamamu masih berobat,” sahut
        Daud pendek.
               “Mama  tidak  mau  berterus  terang.  Selalu  bilang  kalau  mulai
        membaik. Padahal masih banyak obat yang diminum.” keluh Elen.
               Ibunya memang  keras kepala.  Sejak dahulu  selalu  meredam
        segala  permasalahan  sendiri.  Ibunya  tidak  ingin  anak-anak  tahu  apa
        yang sedang dia rasakan. Baginya biar semua masalah ia yang tanggung
        sendiri. Anak-anak biar selalu merasakan senang dan tidak usah terbebani


        138                                 Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143