Page 143 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 143

Lurah membuatnya sedikit lega meskipun tidak bisa terlalu diharapkan.
        Pak Lurah berjanji untuk memasukkan data tambahan tetapi tidak bisa
        memastikan bisa terdaftar lebih cepat. Daud melangkah pulang, masih
        ada  yang  harus  dipersiapkan  menjelang  keberangkatan  melaut  nanti
        malam.
                                          **

               Baru kali ini Sutriani merasakan ketakutan terhadap penyakitnya.
        Sudah berkali-kali Sutriani sakit saat batuk, tetapi dianggap biasa saja.
        Pikiran  Sutriani  santai  dan  tidak  pernah  sampai  berpikir  mengidap
        penyakit berat. Tetapi saat ini ketakutan justru menterornya. Peluhnya
        sampai bercucuran saat tidur karena mimpi buruk. Sutriani jarang tidur
        nyenyak,  berkali-kali  terbangun  karena batuk yang berkepanjangan.
        Beberapa  gelas  air  putih  diminum    untuk  mengurangi  rasa  gatal  di
        tenggorokan.
                                          **

               Matahari  mulai  menyembul  dengan  malu-malu.  Sulit
        mengharapkan matahari bersinar terang dan memberikan panas yang
        sangat ditunggu-tunggu saat  akhir tahun seperti ini. Hujan  turun hampir
        setiap hari menyulitkannya. Meskipun badannya terasa lemas dan tidak
        bersemangat,  Sutriani  tetap memaksakan diri  untuk menyelesaikan
        pekerjaan. Apalagi sinar matahari  menjadi sangat berharga disaat seperti
        ini.  Beberapa ikan setengah kering yang belum sempat dikeluarkan saat
        natal kemarin, mulai dijemur. Kalau kelamaan tidak dijemur, ikan bisa
        busuk.
               Pantai  masih  sepi karena belum  banyak istri nelayan yang
        menjemur ikan. Bulan Desember menjadi bulan istirahat bagi nelayan
        dan keluarganya. Tidak  banyak  yang pergi melaut sampai  perayaan
        tahun baru berlalu.
               Tetapi tidak untuk Daud. Berlibur dari bau asin air laut cukup
        satu  minggu  saja.  Saat  persediaan  uang  dan  ikan  habis,  Daud  harus
        segera mencari ikan agar istrinya tetap bisa menanak nasi. Semua orang
        di kampung Malalayang sudah hafal kebiasaan Daud sejak dulu. Saat


        Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com                   143
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148