Page 40 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 40

Ibarat sudah terjatuh, masih tertimpa tangga juga, itu kalimat yang tepat
        untuk mengambarkan penderitaan para nelayan.
               Ayah Marcel seorang nelayan, tetapi ia tidak pernah tertarik untuk
        meneruskan mata pencaharian ayahnya tersebut.  Marcel tahu  persis
        saat pembangunan  jalan  boulevard  dilakukan  dan  tambatan  perahu
        mulai berkurang, nelayan seperti ayahnya semakin sulit untuk mencari
        ikan.  Bahkan  pernah  dalam  dua  minggu  ayahnya  tidak  bisa  melaut
        karena perahunya pecah  terhantam ombak dan  persis  menghantam
        batu-batu  timbunan  laut.  Keluarga  Marcel  merasakan  paceklik  dalam
        arti sebenarnya, di musim panen ikan tetapi tidak bisa melaut dengan
        perahu sendiri. Tak ada pilihan lain selain harus menyewa perahu kepada
        juragan, dan itu mengurangi pendapatan dari melaut.
               Selain  karena  alasan  menjadi  nelayan  tidak  bisa  diandalkan,
        Marcel lebih tertarik dengan dunia fotografi. Sejak remaja kegemarannya
        mengabadikan laut  dan  sekitarnya serta berbagai pemandangan
        alam lainnya.  Ratusan foto hasil bidikan kameranya sudah berhasil di
        dapatkan, bahkan ia pernah mengikuti  berbagai pameran foto. Puluhan
        sertifikat  dan  piagam  penghargaan  menjadi  bukti  kemampuannya
        dibidang fotografi.
               Tetapi nasibnya kurang beruntung. Untuk mengadakan pameran
        tunggal, selama ini tidak ada sponsor sehingga niatnya belum pernah
        kesampaian. Padahal fotonya sudah lebih dari cukup untuk dipamerkan.
        Sampai tua, ia memendam keinginan untuk mengelar pameran tunggal.
        Hobi  fotografi  Marcel  banyak  membantu  nelayan  di  Sario.  Banyak
        moment  penting  yang  diabadikan  Marcel.  Berbagai  foto  advokasi
        nelayan banyak ia simpan.
               “Om Marcel…Om……”
               Marcel melihat kearah suara yang  memanggilnya. Budi, salah
        satu tetangganya menghampirinya.
               “Ada apa, Bud?” tanyanya saat Budi mendekat.
               “Besok kalau bisa ikut pertemuan di Mitra, ya,” kata Budi.
               “Jam berapa?”
               “ Sepuluh.”
               “Kau datang juga?”


        40                                  Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45