Page 35 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 35

4
                                 Anak-anak Pantai


               Marcel  mengamati    dua  anak  laki-laki    bermain  air    di  tepi
        Pantai Sario. Mereka bertelanjang dada, hanya memakai celana pendek
        tertawa-tawa senang sambil meloncat-loncat. Percikan air yang dibuat
        oleh  tangan kecil mereka mengenai muka teman lainnya membuat
        mereka tertawa senang dengan spontan. Wajah riang gembira terungkap
        dari  jeritan, teriakan dan tepuk tangan yang tak ada hentinya.  Keduanya
        berasal dari Kelurahan Sario, dua anak dari sekian anak-anak kecil yang
        sering bermain di tepi pantai.
               Mereka berdua seperti layaknya anak-anak kecil lainnya, senang
        bermain  air  tanpa  menghiraukan  airnya kotor dan  banyak sampah.
        Tepian pasir tempat mereka bermain tidak bisa disebut dengan pantai,
        karena  sudah  hampir  tidak  ada  lagi  pasirnya.  Begitu  turun  dari  jalan
        Boulevard,  langsung  disambut  batu-batu  besar  timbunan  pantai  dan
        langsung bertemu dengan air laut.
               Saat itu ada tiga ketiting yang  diikatkan dengan kayu pancang,
        milik  warga  Sario.  Pemilik  ketiting  rupanya    enggan  menempatkan
        ketitingnya di lahan terbuka pantai yang terletak di sebelah selatan lahan
        mall. Kemungkinan agar lebih mudah ketika akan mengunakannya.
               Di sebelah barat sekitar 300 meter terdapat bangunan mall dan
        perhotelan yang berdiri  diatas pantai, tepatnya berdiri  diatas pantai
        yang telah direklamasi sejak dua tahun yang lalu.
        Sejak ada proyek reklamasi pantai, nelayan dan masyarakat Sario tak lagi
        bisa menikmati keindahan pantai. Penimbunan pantai telah menjadikan
        pantai  menjadi  obyek  wisata  yang  tidak  lagi  mudah  untuk  dinikmati
        warga setempat.
               Jauh sebelum masuk proyek reklamasi pantai pada tahun 1998
        pada saat Orde Baru,  pantai di kota Manado sangat indah dan masih
        menjadi  ruang  publik,  tempat masyarakat berkumpul  untuk  melihat
        keindahan  pantai  bersama  keluarga.  Demikian  juga  nelayan    masih
        ‘laksana raja’ karena laut dan pantai masih mencukupi kebutuhan untuk
        penopang hidup mereka.


        Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com                    35
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40