Page 89 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 89

Pahitnya akan hilang. Benar-benar kopi.”
               Orang  Manado  tidak  suka  kopi  bikinan  pabrik  yang  sudah
        dicampur dengan susu atau krimer. Kopi putih itu tidak cocok di lidah
        mereka. Seakan belum minum kopi, kalau tidak minum kopi hitam.
               Daud  menenguk  kopi,  memberikan  isyarat  David  untuk
        menikmati kopinya. Dengan agak ragu David mulai meneguk kopinya.
        Berkali-kali David mengeryitkan kening.  Tetapi beberapa saat kemudian
        David kelihatan mulai menikmati kopinya.
               Ulin, Theo, Jaka dan rombongan satu persatu bergabung dengan
        secangkir kopi dan teh panas. Mereka juga menikmati pisang goroho
        dan makanan tradisional lainnya yang disajikan pedagang dilapak-lapak
        mereka. Beragam komentar mereka ucapkan ketika mencicipi makanan
        yang membuat lidah tidak berhenti bergoyang. Rata-rata mereka cukup
        puas dengan kuliner yang dijual di Bunaken. Puas rasanya dan harganya.
        Puas mencicipi bermacam makanan, mereka mulai memburu souvenir
        khas Manado. Asesoris dari  bahan kerang laut dibuat   beragam bentuk
        seperti    gelang, kalung, bros, kipas, gantungan kunci, kap lampu, dll
        dijual dengan harga beragam mulai dari  Rp 2000 sampai ratusan ribu
        rupiah tergantung besar kecilnya ukuran dan kerumitan pembuatannya.
        Kaos, daster, setelan baju celana anak dengan label Bunaken juga dijual
        dengan harga Rp 20.000 sampai enampuluh ribuan.
               Daud  menunggu  dengan  sabar.  Sesekali  ia  ikut  membantu
        menawar harga barang yang diminati tamunya. Pedagang lebih mudah
        menurunkan  harga  ketika  yang  mengantar  wisatawan  adalah  orang
        lokal  Manado.  Ia sudah  beberapa  kali  mengantar tamu  dan  mereka
        mengenalnya  dengan  baik.  Mereka  tahu  sama  tahu,  sehingga  tidak
        mengambil keuntungan yang terlalu banyak. Daud juga memahami ada
        sebagian pedagang yang memanfaatkan  kunjungan wisatawan dengan
        memberikan harga dengan keuntungan berlipat. Mereka tidak sampai
        berpikir kalau  pembeli mungkin akan jera karena nyakin wisatawan yang
        datang hanya sekali dan kemungkinan tidak akan datang lagi. Menurut
        mereka, mengunjungi Bunaken butuh biaya yang tidak sedikit, jadi wajar
        kalau ke Bunaken hanya sekali.




        Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com                    89
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94