Page 91 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 91
tips sebagai tanda terimakasih karena sudah mengunakan jasanya. Di
balik pemberian tips sebenarnya ada keinginan dari sopir dan nahkoda
agar di waktu lainnya Daud masih mengunakan jasa mereka. Selama tidak
ada komplain dari tamu yang di bawa, biasanya Daud dengan senang
hati akan mengunakan jasa yang sama. Ibarat saling membutuhkan,
mereka tanpa sadar telah terikat satu dengan yang lain.
**
Langkah kakinya terasa ringan saat menginjak kampung
Malalayang. Beberapa ibu dan anak-anak duduk diluar rumah. Ada
yang berbincang-bincang, yang lain menyuapi anak-anak. Beberapa ibu
tampak sedang melipat jaring dan lainnya mengumpulkan ikan yang di
jemur.
“Dari mana, Kak?” sapa Helen.
“Hei, Mey, baru makan, ya?” Daud mencubit pipi montok
Mey anak Helen. Mey menjerit kecil dan mengusap pipinya sambil
memandang Daud dengan sorot mata galak. Meskipun baru berusia 4
tahun tetapi Mey pintar berpura-pura marah.
“Baru pulang Kak? Dari mana?” tanya Helen lagi.
“Ngantar tamu ,” jawab Daud pendek.
“Om Daud lagi PeYe, hehehehehehehe,” celutuk Hani, gadis
remaja tetangga Daud yang saat ini duduk di bangku SLTP.
“Apa itu Peye?” tanya Daud tak mengerti.
Hani dan beberapa temannya tertawa cekikikan sambil menutup
mulut. Mereka berbisik-bisik membuat Daud penasaran.
“Apaan tu? Om nggak paham.”
“Om nggak gaul sich,” sela Mariam.
Daud tersenyum saat Hani menjelaskan Peye itu artinya PaYu
kalimat dalam bahasa jawa yang artinya adalah sedang laku atau ada
kerjaaan. Ada-ada saja anak jaman sekarang. Bahasa gaul mereka sulit
untuk dipahami. Rupanya mereka mengerti beberapa istilah jawa dari
teman mereka yang asli jawa. Ia sendiri yang berasal dari jawa malah
tidak pernah mendengar istilah tersebut.
Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com 91