Page 95 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 95

Percakapan  mereka  terhenti  ketika  ada  pembeli.  Eli  sibuk
        melayani pembeli. Meskipun kios Eli tidak sebesar kios Sakti tetapi kios Eli
        selalu ramai oleh pembeli. Keramahan dan kemudahan Eli memberikan
        kasbon kepada pembeli membuat kiosnya selalu ramai.
               Setelah selesai melayani pembeli,  Eli kembali duduk meneruskan
        obrolan  dengan  Sutriani.  Justru dari  Eli,  Sutriani  mendengar khabar
        tentang nelayan Sario dan  penimbunan tambatan perahu lebih lengkap.
        Bagi pedagang seperti Eli di mana-mana banyak telingga. Banyak orang
        datang dan pergi dengan beragam kabar sehingga Eli  tahu banyak  hal.
        Nelayan Sario dalam keadaan tegang dan selalu waspada dan berjaga-
        jaga. Segala kemungkinan bisa saja terjadi kalau mereka sedikit lengah.
                                          **


               Saat di rumah, Sutriani menceritakan kabar yang ia  dengar dari
        Eli.  Seperti  dugaan  Sutriani,  ternyata  Daud  sudah    mendengar  berita
        tersebut. Ada rasa kuatir di wajah Daud membuat Sutriani ikut dilanda
        kecemasan. Nasib nelayan Sario dan Malalayang tidak jauh berbeda. Ada
        ancaman pengembang yang sewaktu-waktu bisa melaksanakan proyek
        penimbunan pantai.
               “Apakah kemungkinan penimbunan di Malalayang di lanjutkan,
        Pa?” tanya Sutriani.
               “Bisa  jadi.  Segala  kemungkinan  bisa  terjadi.  Kita  tidak  tahu
        bagaimana rencana pengembang. Tidak ada yang tahu. Sewaktu-waktu
        nasib nelayan Malalayang bisa jadi seperti nelayan Sario.“ jawab Daud
        mencoba berpikir realistis.
               Ia tahu tidak bisa mengharapkan pemerintah mau memberikan
        sosialisasi   mengenai rencana terhadap pantai. Apalagi berharap
        mengajak bicara nelayan.  Penimbunan  pertamakali  di  Malalayang
        tidak ada  tahu. Nelayan hanya melongo ketika truk-truk mengangkut
        batu-batu  besar dan  melakukan  penimbunan.  Pertanyaan  dan  protes
        keras nelayan tidak digubris dan percuma saja melawan pekerja yang
        hanya menjadi  suruhan  pengembang. Baru setelah puluhan  meter
        penimbunan di lakukan  ada perlawanan dari nelayan Malalayang yang
        dibantu  nelayan  Sario  dengan  dorongan  dari  Erik dan  kawan-kawan.


        Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com                    95
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100