Page 98 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 98

Berkali-kali Daud mengusir dingin dengan mengesekkan kedua
        telapak  tangan.  Rokoknya  tidak  bisa  menyala  karena  hujan  teramat
        deras.  Tangan  kanan  dan  kiri  bergantian  membuang  air  hujan  yang
        mengenang di dasar ketiting. Beruntung  lampu petromak masih bisa
        menyala  sehingga  mengurangi  kegelapan  malam.  Daud  bersyukur
        karena malam ini  mendapatkan ikan lumayan banyak   melebihi  hari-
        hari biasanya. Beberapa waktu sebelumnya Daud sempat berpapasan
        dengan  ketiting  milik  tetangganya.  Mereka  bergegas  untuk  pulang
        karena hujan semakin deras. Daud mengelengkan kepala saat tetaagga
        mengajak  pulang. Sebentar lagi, jawab Daud sambil mengangkat ikan
        dari jaring. Daud membayangkan  pulang membawa ikan  melimpah.
        Sepertinya ikan malam  ini paling banyak setelah berbulan-bulan setiap
        malam hanya mendapatkan ikan sedikit.
               Saat  Daud  melempar  jaring  lagi,  tiba-tiba  tanpa  di  duga  ada
        ombak besar  menghantam ketitingnya. Karena Daud tidak siap, dalam
        sekejap mata ketitingnya terbalik. Semua isi ketiting hilang terhempas
        ombak. Sekuat tenaga Daud berenang berusaha mencapai ketiting untuk
        menyelamatkan diri. Tenaganya terkuras habis selama   mengapai ketiting
        dan menyelamatkan diri. Beruntung ketitingnya tidak sampai pecah saat
        terhantam ombak. Dengan mengucap syukur, Daud perlahan menaiki
        ketiting. Tuhan masih sayang padanya, nyawanya telah terselamatkan.
        Daud tidak kuat lagi dan badannya lemas tak bertenaga.  Terombang-
        ambing di  dalam ketiting di tengah lauatan. Ia butuh istirahat terlebih
        dahulu  sebelum beranjak pulang.  Pandangan matanya kabur. Untung
        saja  hujan  dan  ombak  telah  berhenti.  Laut  kembali  tenang  seperti
        sediakala.
               Daud  terbangun  saat  wajahnya  terpercik  air  laut.  Matanya
        mengerjap menghindari sinar matahari. Rupanya Daud tertidur cukup
        lama, matahari sudah mulai menampakkan diri. Daud bangkit dan duduk
        sambil  mengamati    sekelilingnya.  Badannya  terasa  pegal  semua.  Kaki
        kanannya terluka, ada bekas darah yang mulai mengering. Kemungkinan
        tanpa segaja kakinya terantuk ketiting saat ombak membuangnya kelaut.






        98                                  Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103