Page 100 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 100

Sutriani membuka pintu lebar-lebar dan berjalan keluar rumah.
        Samar samar dilihatnya beberapa  orang sedang  memapah  seorang
        laki-laki. Perlahan tapi pasti, sosok orang-orang tersebut terlihat jelas.
        Martin, Johan dan Yossi berjalan pelan memapah Daud. Bagai di sengat
        lebah, Sutriani kontan setengah berlari mendekati ketiga orang tersebut.
        Daud  berjalan dengan susah payah. Badannya kelihatan tak bertenaga,
        bajunya koyak di beberapa tempat dan basah kuyup. Wajahnya pucat pasi
        dengan tubuh gemetar. Tampak luka terbuka di kaki. Secara keseluruhan
        kondisi Daud mengenaskan.
               Sutriani  berteriak histeris, beberapa  tetangga keluar rumah
        dan terkejut melihat kondisi Daud. Tanpa di minta mereka menolong
        suaminya.
               Secara  perlahan  Daud  di  papah  ke  dalam  rumah.  Sebagian
        perempuan membantu mengambilkan  air hangat di dalam baskom dan
        handuk kecil. Yang lain membuatkan minuman teh panas.
               Yossi  membersihkan badan  ayahnya dengan handuk  hangat,
        sementara  Sutriani  merawat  luka  di  kaki  Daud  sambil  tak  berhenti
        meneteskan air mata. Daud dalam kondisi sadar hanya saja tubuhnya
        kecapekan.
               Saat dokter yang di panggil tetangga datang, Daud sudah dalam
        kondisi  bersih.  Pakaian  basah  sudah  diganti  dengan  pakaian    kering,
        badannya sudah bersih dan luka di kaki sudah diberikan obat. Meskipun
        masih tampak lemah dan menderita, tetapi Daud kelihatan lebih baik
        daripada waktu ditemukan beberapa jam yang lalu.  Setengah cangkir teh
        hangat sudah masuk ke perutnya dan dengan susah payah ia menelan
        bubur  lembek  yang  disuapi  Sutriani.  Dokter  menyarankan  agar  Daud
        beristirahat untuk beberapa hari agar tubuhnya pulih seperti semula.
        Beruntung  Daud  tidak  mengalami  gegar  otak.  Ia  hanya  kecapekan.
        Shock  yang  dialaminya  membutuhkan  istirahat  panjang.  Daud  tidak
        boleh kecapekan agar segera pulih. Ia belum mampu diajak berbicara
        tetapi masih bisa diajak berkomunikasi dengan anggukan dan gelengan
        kepala.
               Sutriani  memandang  Daud  dengan  prihatin.    Mata  Daud
        terpejam dengan nafas yang mulai teratur setelah minum obat. Mereka


        100                                 Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105