Page 28 - Laporan SFO Triwulan I 2024 Kanwil DJPb Provinsi Riau blm ds
P. 28

Perencanaan Kinerja                                                                     TW I 2024




                   b.  Regional Chief Economist (KMK 264/2023)
                   c.  Sinergi Pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu (KMK 396/2022)

                    Kualitas Implementasi RCE diukur dari komponen/variabel sebagai berikut:
                   a.  Kualitas Laporan RCE
                   b.  Kualitas Kegiatan RCE
                   c.  Kebermanfaatan RCE di Daerah

                   Pengukuran implementasi RCE dinilai dari kualitas pelaporan, kualitas pelaksanaan kegiatannya
                 dan kebermanfaatan RCE. Nilai tersebut dikeluarkan oleh Tim Penilai Implementasi RCE di Kantor
                 Pusat DJPb.

            5.  Indeks Kepuasan Stakeholder terhadap Layanan Kanwil DJPb

                    Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) dilakukan terhadap unit penyelenggaraan pelayanan publik
                 menggunakan  indikator  dan  metodologi  survei  yang  sudah  ditentukan  sesuai  Peraturan  Menteri
                 PAN-RB Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman  Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit
                 Penyelenggara Pelayanan Publik.

                    Pelaksanaan SKM bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat/stakeholder sebagai
                 pengguna  layanan  dan  sebagai  salah  satu  upaya  meningkatkan  kualitas  penyelenggaraan
                 pelayanan publik, khususnya di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb).

                    DJPb  terus  berupaya  untuk  menjaga  dan  meningkatkan  kualitas  layanan  yang  diberikan  oleh
                 seluruh unit kerja di DJPb. Hal itu tercermin dari peningkatan target Indikator Kinerja Utama (IKU)
                 terkait indeks kualitas layanan pada perjanjian kinerja masing-masing unit kerja setiap tahunnya.
                 Setelah survei dilaksanakan, unit kerja kemudian membuat Laporan Pelaksanaan Survei Kepuasan
                 Masyarakat (SKM) dan menyusun rencana tindak lanjut hasil SKM.

                    Sementara  itu,  kepuasan  stakeholder  juga  dinilai  atas  efektivitas  edukasi  yang  diukur  dari
                 peningkatan pemahaman peserta atas edukasi/materi yang diberikan dalam suatu pelatihan teknis
                 dan  evaluasi  atas  kepuasan  pelaksanaan  kegiatan  bimtek/sosialisasi  tersebut.  Ruang  lingkup
                 pelatihan teknis meliputi semua kegiatan pembinaan/sosialisasi yang diselenggarakan oleh Kanwil
                 DJPb. Total nilai efektivitas edukasi dan komunikasi pada semester tersebut dibobot sebagai berikut:
                 hasil test 60% sedangkan hasil kuesioner 40%.

            6.  Nilai Kinerja Penyaluran Dana Transfer ke Daerah pada KPPN

                    Dalam rangka memastikan pelaksanaan anggaran penyaluran Dana Transfer ke Daerah berjalan
                 dengan  efisien  dan  efektif,  diperlukan  suatu  alat  penilaian  kualitas/kinerja  seluruh  stakeholder
                 dalam pelaksanaan anggaran penyaluran Dana Transfer ke Daerah yang menjadi kewenangan Ditjen
                 Perbendaharaan.

                    Nilai  Kualitas  Kinerja  penyaluran  Dana  Transfer  ke  Daerah  pada  KPPN  diukur  dengan
                 menggunakan beberapa variabel Nilai Kinerja Penyaluran sebagai berikut :





            PASTI BISA
            Prima, Antusias, Tanpa Biaya, Inovatif, Bijak, Santun                                         17
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33