Page 188 - RBDCNeat
P. 188

Sekira pukul 11,35 akhirnya Teh Indah meng-sms untuk
            minta alamat lengkapku. Mama menuliskan alamatku secara
            jelas via sms. Setelah itu aku jadi merenung. Betapa besarnya
            kebahagiaan yang Allah berikan kepadaku. Aku mendapatkan
            teman begitu banyak dan baik-baik serta mau menerimaku apa
            adanya. Meskipun mereka tahu aku mempunyai keterbatasan
            fisik, tapi mereka tidak pernah mempermasalahkannya. Aku
            merasa bahagia sekali dengan anugerah yang Allah berikan
            ini. Subhanallah, aku tidak pernah menyangka kalau aku akan
            mengalami pengalaman diwawancara oleh media. Semua itu
            adalah kebahagiaan dari Allah yang syariatnya melalui radio
            MQFM. Mungkin saking seringnya aku bergabung di radio ini
            hingga suaraku terdengar oleh kru Tabloid MQ lalu tertarik
            untuk mewawancaraiku.

                Alhamdulillah pada hari Sabtu itu Allah menjamuku
            dengan nikmatnya melaksanakan shalat tahajud. Dalam shalat
            tahajud aku gunakan untuk meminta pertolongan dari Allah
            agar membimbingku untuk bisa menjawab setiap pertanyaan
            yang akan diajukan oleh Teh Indah kepadaku nanti. Ketika pagi
            menyising semua yang ada di rumah membersihkan rumah
            untuk menyambut seorang wartawan dari Tabloid MQ. Tanpa
            terasa, akhirnya azan zuhur berkumandang. Aku bergegas
            mengambil air wudu untuk melaksanakan shalat. Usai shalat,
            aku kembali bersiap-siap untuk menyambut tamu yang akan
            datang ke rumah. Sekira pukul 14,00 Teh Indah meneleponku.
            Ternyata sudah sampai di dekat rumahku. Aku meminta
            tolong Paman untuk menjemput Teh Indah karena khawatir

            yang jelas.

            152 | Roda Berputar dalam Cahaya
   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193