Page 184 - RBDCNeat
P. 184
turun melalui pintu sebelah kiri. Kang Sigit sudah siap-siap
di depan pintu untuk menjagaku agar jangan sampai jatuh.
Aku turun dari mobil dengan mengucapkan, “Allahu Akbar”
dengan dibantu Kang Sigit dan Teh Siti. Kami hanya sebentar
berada di sana. Setelah memasuki kota Bandung, satu per
satu dari kami turun di daerah yang terdekat dengan rumah
masing-masing. Ibu Yuyu mengantarkanku sampai rumah.
Sesampainya di rumah, rupanya Ibu tercinta sudah menunggu
kedatangan anaknya ini.
57
“Punten, atos direrepot ku Dini.” kata Ibu kepada Ibu
Yuyu.
58
“Enteu direrepot, Bu.” jawab Ibu Yuyu sambil tersenyum.
Ibu Yuyu langsung pamit pulang. Aku pun mencium
tangan beliau. Mama sampat meminta Ibu Yuyu untuk mampir
dulu tapi hari sudah menjelang malam sehingga beliau tidak
bisa singgah. Sepeninggalnya Ibu Yuyu, aku banyak bercerita
kepada Mama tentang pengalamanku selama di Garut.
Setelah puas bercerita, aku masuk kamar untuk beristirahat.
Alhamdulillah Ya Allah, hari ini menjadi hari yang sangat
menyenangkan dan paling indah. Aku bahagia sekali. Terima
kasih, Ya Allah.
57
Maaf, sudah direpotkan sama Dini.
58
Enggak direpotkan, kok Bu.
148 | Roda Berputar dalam Cahaya