Page 181 - RBDCNeat
P. 181
mungkin. Banyak kasus penebangan pohon liar sehingga
membuat hutan-hutan gundul. Mungkin itulah yang membuat
banyak bencana terjadi di tanah air kita, ada kekeringan tapi
di sisi lain ada pula yang kebanjiran dan terkena bencana
tanah longsor dan lain-lain.
Aku ikut botram bersama yang lain. Aku salut dengan Ibu
Yuyu yang mau makan satu tempat denganku. Sebenarnya
aku malu karena kalau makan menggunakan tangan kiri,
tapi seperti Ibu Yuyu tidak merasa jijik. Ibu Yuyu malah
menawarkan menyuapiku. Mungkin beliau melihat aku
tampak kerepotan saat memasukkan makanan ke mulut. Aku
menolak untuk disuapi meski Ibu Yuyu memaksa. Aku sudah
bertekad tidak mau menjadi beban bagi orang lain.
Jadi, aku lebih baik berusaha sekuat tenaga untuk bisa
makan sendiri meski harus sedikit-sedikit. Saat makan
bersama seperti itu, ada yang sedikit jahil kepada Ibu Yuyu.
Saat beliau sedang membuka mulut untuk memasukkan
pisang ke dalam mulutnya, beliau difoto oleh salah seorang
56
wanita dari rombongan kami, “Aduh... ka kolot teh meuni jail.”
kata Ibu Yuyu sambil tertawa.
Usai maka-makan, kami semua menyebar. Ada yang ke
Candi, ada yang berfoto ria, dan lain-lain. Aku hanya duduk-
duduk di tikar sambil menikmati indahnya pemandangan
ditemani Ibu Yuyu, Ibu Agus, dan Teh Siti. Kami yang enak
duduk-duduk di tikar pun tetap merasa terhIbur dengan
melihat polah tingkah rombongan kami yang sedang berfoto
ria. Ada Teh Jaim, saking isengnya dia sampai berfoto di bawah
56
Aduh... Ke orang tua itu kok nakal.
Roda Berputar dalam Cahaya | 145