Page 178 - RBDCNeat
P. 178
memegangiku dari belakang (bawah). Aku mengulurkan
tangan ke Kang Sigit sambil berkata, “Maaf Kang.” Kang Sigit
memegang pergelangan tanganku sambil berkata “Maaf!”
Lalu, aku ditarik ke atas Kang Sigit . Alhamdulillah, dengan
izin Allah, akhirnya aku bisa kembali ke daratan dibantu Kang
Sigit dan Teh Siti.
Aku kembali turun untuk masuk ke rakit. Alhamdulillah,
mungkin sudah berpengalaman hingga sekarang terasa lebih
mudah dibanding saat turun untuk naik rakit yang pertama
tadi.
Akhirnya aku pun bisa bergabung dengan teman-teman
yang lain untuk menikmati indahnya pemandangan dari atas
rakit. Enak sekali rasanya duduk di atas rakit seperti duduk di
atas ayunan, hanya saja ini digoyangkan oleh air dari danau.
Angin sepoi-sepoi sedikit nakal menggoda kami. Sejuk sekali
rasanya, Ya Allah. Inilah pertama kalinya aku menaiki rakit.
Sambil menunggu rakit melaju kami menyempatkan diri
142 | Roda Berputar dalam Cahaya