Page 173 - RBDCNeat
P. 173

ringan kerena tidak akan ada yang merepotkan sepertiku.
              Tapi Ibu Yuyu tetap berusaha agar aku bisa ikut ke Garut.
              Subhanallah. Aku bersyukur sekali karena bisa kenal dengan
              orang sebaik Ibu Yuyu.”

                  Setelah sampai di radio MQFM, tampak rombongan orang
              yang akan ikut ke Garut. Mereka sudah menunggu dan tidak
              sabar ingin segera berangkat. Kami bertiga keluar dari mobil.
              Beberapa orang perempuan yang sudah menunggu segera
              menemui kami. Ada yang menyalamiku dan sun pipi kanan-
              kiri. Bahagia sekali rasanya memiliki sahabat-sahabat yang
              care dan mau menerimaku apa adanya. Semua ini bisa terjadi
              karena persahabatan ini dilandasi karena Allah walaupun
              usia kami terpaut jauh.
                  Sekitar pukul 09.00 kami memulai perjalanan dengan
              mengucapkan Bismillah. Tidak ada kejenuhan selama dalam
              perjalanan, semua terasa indah dan mengasyikkan. Apalagi
              ada beberapa penyiar radio MQFM yang ikut dan saling
              bercerita yang lucu-lucu. Kadang kami terdiam sejenak. Saat
              itulah muncul kejadian yang membuat kami tegang karena
              mobil yang kami tumpangi tiba-tiba mengeluarkan suara yang
              cukup keras. Kami sempat marasa khawatir, takut bannya
              meletus sedangkan kami masih berada di jalan tol. Mobil pun
              berhenti terlebih dahulu untuk diperiksa. Ternyata hanya
              menggilas papan. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan
              menuju Kadungora Garut. Selama perjalanan mata kami
              dimanjakan dengan pemandangan hijaunya pegunungan
              sehingga waktu dua jam yang kami tempuh pun tidak terasa
              membosankan.


                                            Roda Berputar dalam Cahaya | 137
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178