Page 217 - RBDCNeat
P. 217

mengizinkanku  mengikuti pelatihan  KTHB tanpa  biaya
              sepeser pun alias gratis. “Assalamu'alaikum. Terima kasih
              sekali atas discoun yang telah BRC berikan untukku. Tapi
              mohon maaf, kayaknya Dini ikut pelatihan KTHB ini tidak
              didampingi oleh orang tua.”

                  Aku memang sudah terbiasa mengikuti kegiatan-kegiatan
              seperti itu sendiri tanpa didampingi orang tua. Pihak BRC
              langsung menjawab, “Waalaikum salam. Sama-sama. Kami
              berharap Teh Dini bisa mengajak keluarga (orang tua).”

                  Seharusnya aku bahagia karena bisa melakukan suatu
              aktivitas bersama-sama dengan orang tua. Namun aku
              bingung bagaimana caranya mengajak kedua orang tuaku
              agar mau ikut mendampingiku sedangkan orang tuaku
              belum terbiasa hadir dalam acara seperti ini. Aku hanya bisa
              berharap mudah-mudahan ada jalan bagiku untuk mengajak
              kedua orang tuaku ikut bersama dalam pelatihan itu.
                  Sekali lagi aku mendapatkan limpahan nikmat yang tidak
              aku duga sebelumnya. Semua ini Allah juga yang mengaturnya.
              Ketika subuh, Bibiku bercerita kepada Mama tentang apa yang
              telah didengarnya dari radio kemarin sore. Beliau bercerita
              kepada Mama bahwa pemateri di radio itu menyebut nama ku
              dengan sebutan “Teh Dini”. Bahkan Bibi memaksa Mama agar
              mau mendampingiku karena dia merasa kasihan kalau aku
              hadir sendirian, sedangkan pihak penyelenggara menyuruhku
              agar mengajak orang tua. Awalnya Mama tidak mau ikut
              karena takut diwawancara lagi seperti waktu beberapa tahun
              yang lalu.




                                            Roda Berputar dalam Cahaya | 181
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222