Page 89 - RBDCNeat
P. 89

Bibi langsung membangunkanku, “Neng, Neng. Gugah!
                                          32
              Eta Mama dongkap ti Arab!”
                  Aku kaget. Antara sadar dan tidak. “Apakah ini mimpi?”
              tanyaku dalam hati. Aku terbangun dengan mata setengah
              terpejam. Bibi menggendongku menuju ruang tamu. Mama
              dan keluarga yang lain sudah berkumpul di sana. Di ruang
              tamu, aku membuka mataku lebarlebar, dan… aku melihat
              Mama!
                  Mama mendekat dan menggendongku. Bahagia sekali hati
              ini, akhirnya aku bisa merasakan kembali pelukan seorang
              Mama.
                  Kepulangan Mama dari Arab Saudi, membuatku merasa
              memiliki keluarga yang utuh meski tanpa seorang Bapak.
              Sejak itu pula, Mama mengantarku ke sekolah, bukan lagi
              oleh uwa atau nenek. Aku sangat bahagia.


              4.  Nenek Tercinta Meninggal Dunia


                   etelah beberapa bulan Mama berada di Indonesia,
                   nenek yang sangat aku sayang dan kucintai kembali
             Ssakit dan akhirnya meninggal dunia. Aku sangat sedih.
              Tidak ada lagi orang yang akan membelaku. Nenek sangat
              menyayangiku bahkan menganggapku sebagai anak sendiri,
              bukan sebagai cucu.

                  Meski demikian, aku tetap merasakan ke- Mahaadilan
              Allah terhadap hamba-Nya. Tidak bisa dibayangkan,


                 32
                    Neng, Neng. Bangun! Itu Mama datang dari Arab.
                                             Roda Berputar dalam Cahaya | 53
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94