Page 7 - TERE LIYE
P. 7

Kak  Eli  tertawa,  lantas  seperti  disengaja  benar,  ia  teriak
             kencang  ke  arah  pintu  kamar,  "Mak,  Amel  tidak  mau
             bangun."

             Dan Mamak dengan suara nyaring, langsung menyahut dari
             dapur,  "Bangunkan  segera  adik-adik  kau,  Eli.  Hari  ini
             Mamak  dan  Bapak  akan  sibuk  sekali  membantu  Mang
             Dullah  menebar  bibit  padi.  Harus  segera  berangkat  pagi-
             pagi buta."

             Aku mengintip dari balik bantal. Kak Eli mengangkat bahu,
             menunjuk  padaku,  "Sudah,  Mak.  Tapi  susah  sekali
             menyuruh si pemalas ini bangun."

             Maka,  tidak  perlu  menunggu,  segera  terdengar  suara  kaki
             melangkah dari dapur.

             "Apa susahnya membangunkan adik-adik kau, Eli." Mamak
             mendekat.

             "Burlian, Pukat, bangun!"

             Langkah  kaki  Mamak  terhenti  sejenak.  Melotot  ke  arah
             Kak Pukat dan Kak Burlian yang sebenarnya sudah bangun
             dari tadi, tapi tidur lagi di ruang tengah, di atas kursi, dengan
             kepala di atas meja.

             "Susah sekali menyuruh kalian bangun sepagi ini, hah. Sana
             bergegas  ambil  wudhu,  shalat  shubuh.  Lepas  itu  bantu
             bapak  kalian  menyiapkan  karung-karung  bibit  padi,
             peralatan. Nanti tetangga akan datang mengambilnya."

             Kak  Burlian  dan  Kak  Pukat  hanya  mengangkat  wajah
             sekilas.



             7 | www.bacaan-indo.blogspot.com
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12